Data: Jenis-Jenis dan Syarat Data yang Baik

Jenis dan Syarat Data yang Baik. Pemahaman mengenai berbagai jenis data begitu menetapkan prosedur berupa metode yang bakal dipakai dalam mekanisme mengambil data dan ulasan apa yang bakal diperlukan oleh data ini agar supaya lebih berarti. Data adalah himpunan datum yang memuat berbagai informasi dalam bentuk fakta dan juga representasi suatu gejala berupa fakta yang dihimpunkan, diikhtisarkan, ditelaah, dan kemudian didefinisikan.
 
Data Jenis-Jenis dan Syarat Data yang Baik

Data dan statistik memiliki kaitan yang begitu erat. Terlebih lagi, keduanya juga memiliki kaitan yang begitu erat dengan aktivitas kehidupan manusia keseharian dalam kajian ilmu pengetahuan, entah itu ilmu pasti, sosial, hukum, kesehatan, ekonomi dan sebagainya. Data dan statistik dan juga peranan keduanya, tidak sedikit memberikan manfaat yang teramat tak terkira nilai bagi berbagai pihak.
 

A.    Jenis-Jenis Data

Berikut ini Jenis-Jenis Data, antara lain.

1.    Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang tidak dijabarkan dalam bilangan angka. Ciri khusus dari data kualitatif yakni tidak bisa dikerjakan dengan proses matematika atas data tersebut. Data kualitatif terbagi lagi menjadi dua antara lain.
  • Data Nominal. Data nominal adalah data lapangan yang mengilustrasikan disparitas hal-hal bersumber pada berbagai jenis dan tidak memperlihatkan terdapatnya parameter urut-urutan tinggi rendah dalam posisi tingkatan. Ukuran nominal tersebut adalah teknik hitungan tingkat paling rendah. Contohnya, masing-masing anggota dalam tim basket, pekerjaan, dan konteks pendidikan. Semuanya itu adalah jenis dalam kelompok, bukan merupakan kedudukan tertinggi hingga terendah.
  • Data Ordinal. Data ordinal adalah data lapangan yang menerangkan perihal yang berbeda mengenai kuantitas dan tingkatnya. Dapat juga berupa rentetan posisi tingkatan pengelompokan yang dapat ditunjukkan “lebih besar dibandingkan (daripada) atau lebih kecil dibandingkan (daripada)” atau dalam bentuk kedudukan “tinggi, sedang, dan rendah”. Data ordinal diinterprestasikan dalam format kedudukan relatif atau rentetan posisi dalam sebuah kelompok layaknya ke-1, ke-2, ke-3 dan seterusnya. Skala ordinal dijabarkan dalam harga absolut.
 

2.    Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang diinterprestasikan dalam bilangan angka dan oleh karena itu bisa dijalankan dengan proses matematika atas data tersebut. Data kualitatif terbagi lagi menjadi dua antara lain. 
  • Data Interval. Data Interval adalah data lapangan yang bersumber pada berbagai komponen dalam proses mengukur yang serupa dan menyatakan ukurannya suatu karakter atau ciri yang ditentukan. Ukuran interval tidak mempunyai harga nol absolut. Contohnya, variasi jarak karakter tersendiri yang dimiliki peserta didik yang mendapatkan nilai 90 dan 91, diperkirakan sesuai dengan variasi jarak karakter tersendiri yang dimiliki oleh peserta didik yang mendapatkan nilai 70 dan 71. Ukuran interval menyatakan tingkat banyaknya karakter tersendiri yang sesungguhnya.
  • Data Rasio. Data Rasio adalah data lapangan yang mempunyai jarak yang terletak antara dua nilai yang serupa dengan ukuran interval, namun tetap terdapatnya karakteristik lainnya yakni ukuran rasio mempunyai harga nol absolut. Contohnya, titik nol dalam ukuran sentimeter menyatakan tidak terdapatnya tinggi atau panjang sepenuhnya. Karakteristik lainnya  dari ukuran rasio tersebut yakni ukuran rasio mempunyai keunggulan angka bilangan konkret (riil) yang bisa menyimpulkan dengan dijumlahkan, dikurangi, dikalikan, serta dibagi yang diinterprestasikan dalam korelasi rasio. Sebagai contohnya 10 ton sama dengan dua kali 5 ton, 4 ton ialah setengah dari 8 ton, dan seterusnya.
 
Berdasarkan Sumbernya, ada dua jenis data antara lain sebagai berikut.

1.    Data Primer

Data primer adalah data yang didapat dengan serta-merta atau langsung dari asalnya. Contohnya dari mengadakan suatu observasi pada objek, pengujian atau percobaan, dan tanya jawab dengan narasumber.

2.    Data Sekunder

Data sekunder tidak didapat dengan serta-merta atau langsung dari asalnya, tetapi dari salinan arsip berupa dokumen hasil observasi orang lain. Contohnya data dari institusi resmi layaknya Badan Pusat Statistik (BPS) umumnya diperuntukkan sebagai sumber data sekunder.

B.    Syarat Data yang Baik

Data yang hendak didapat dalam pengumpulan data mesti data yang searah dengan yang dikehendaki. Untuk memperoleh laporan berupa data atau ikhtisar yang sesuai dan benar, data yang dihimpunkan dalam observasi mesti aktual dan akurat. Data yang memadai sesuai ketentuan aktual dan akurat dapat dikatakan sebagai data yang baik. Berikut ini syarat data yang baik antara lain.
  • Data mesti faktual searah dengan kondisi yang sesungguhnya.
  • Data mesti berguna secara langsung dengan persoalan yang sedang dialami dan berusaha diselesaikan.
  • Data mesti memperantarai atau mewakili, dengan kata lain meliputi seluruh perihal yang diperlukan.
  • Data mesti aktual.

Demikian penjelasan data: jenis-jenis dan syarat data yang baik. semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi:
 
Hari, Bayu Sapta. 2018. Pengolahan Data untuk Bisnis dan Wirausaha. PT. Mediantara Semesta. Jakarta Pusat.