Tanah: Pengertian dan Proses Pembentukan

Daftar Isi
Pengertian dan Proses Pembentukan. Tanah bersumber dari materi induk yang mendapat mekanisme pelapukan disebabkan dampak panas matahari, hujan dan angin menjadi energi dari bumi, atau pelapukan dari terdapatnya tumbuhan yang membuatnya jadi bahan organik berupa humus melewati mekanisme yang terjadi dalam kurun waktu yang panjang.
 
Tanah Pengertian dan Proses Pembentukan

Tanah sudah dibentuk atau berkembang dari deretan mekanisme natural yang berlangsung di bumi. Tanah bersumber dari akibat pelapukan batuan induk atau materi organik yang sudah menjadi busuk. Secara natural tanah dapat dibagi atas berbagai susunan mineral atau materi organik tanah. Masing-masing susunan mempunyai jarak dari permukaan sampai ke dasar yang bermacam-macam. Susunan mineral dan organik yag telah dibentuk mempunyai karakter yang berlainan dengan materi induk tanah, entah karakter fisika, kimia, ataupun biologi.
 

A.    Pengertian Tanah

Berikut ini pengertian tanah menurut para ahli antara lain.
  • Menurut C.F. Marbut dari Rusia, tanah adalah suatu struktur susunan kerak bumi yang tidak solid dengan keadaan tebal yang bermacam-macam, berlainan dengan berbagai materi dibawahnya, yang juga tidak seragam dalam perihal corak warna, konstruksi fisik, susunan, struktur kimiawi, karakter biologi, mekanisme kimia, maupun pengaruh berupa reaksinya.
  • Menurut N.C. Brady, tanah adalah suatu raga alam atau perpaduan raga alam yang mana sebagai kombinasi antara tenaga penghancuran dan konstruksi, yang dalam perihal ini pelapukan dan dekomposisi berbagai materi organik.
  • Menurut Sitanala Arsyad, seorang pakar tanah berasal dari Indonesia, tanah adalah suatu objek natural heterogen yang berupa berbagai elemen padat, cair, maupun gas yang mempunyai karakter dan juga sifat yang mengandung dinamika.
  • Menurut A. S. Thaer, tanah adalah berbagai materi sisa-sisa dan terurai yang mana sebagai penambahan dan juga gabungan materi-materi terpenting berupa zar Si, Al, Ca, Mg, Fe, dan lainnya.
  • Menurut Diedrich Schroeder, tanah adalah perolehan diversifikasi bahan mineral dan organik yang terjadi di permukaan bumi dampak dari akibat berbagai aspek lingkungan yang berproses sepanjang durasi lama.
  • Menurut Alfred Mitscherlich, tanah adalah gabungan materi padat yang terdiri dari berbagai komponen kecil udara dan air yang berisi hara serta bisa menyebabkan tumbuh pada tumbuhan.
  • Menurut E. Saifudin Sarief, tanah adalah sebagai objek natural di permukaan bumi yang sudah disusun dari berbagai materi mineral sebagai akibat pelapukan batuan dan materi organik atau residu tumbuhan dan hewan. Tanah menjadi sarana perkembagan tumbuhan dengan berbagai karakter yang ditentukan, sudah dibentuk karena beberapa aspek layaknya cuaca, materi induk, materi hidup, topografi, dan waktu.
  • Menurut E. W. Hilgard, tanah adalah materi gampang terurai dan bersifat mudah pecah, bisa dieksplorasi oleh berbagai hal yang berhubungan dengan akar tumbuhan untuk mencari bahan makanan dan menjadi kawasan perkembangan untuk makhluk hidup lainnya.
  • Menurut Fiedrich Fallom, tanah adalah sebagai susunan bumi paling atas yang terwujud dari batuan lapuk.
  • Menurut Humphry Davy, tanah adalah laboratorium natural yang memberikan komponen hara untuk tumbuhan.
  • Menurut J. J. Berzelius, tanah adalah sebagai laboratorium kimia menjadi kawasan mekanisme berlangsungnya pembusukan dan proses kimia yang terjadi secara terselubung.
  • Menurut Jacob S. Joffe, tanah adalah objek alam yang telah disusun oleh berbagai horizon berupa materi kimia, mineral, dan juga materi organik. Tanah umumnya tidak solid dan mempunyai karakter yang bisa dikelompokkan dalam perihal morfologi, fisika, kimia, dan biologi.
  • Menurut James Home, tanah adalah satu diantara mekanisme bumi yang berkaitan dengan mekanisme bumi lain, layaknya udara dan air.
  • Menurut Justus Von Liebig, tanah adalah silider berupa tabung reaksi dan di dalamnya bisa diketahui kuantitas dan tipe hara tumbuhannya.
  • Menurut K. V. Raman, tanah adalah materi batu-batuan yang telah diubah menjadi berbagai komponen kecil dan sudah mengalami perubahan secara kimiawi beriringan dengan hasil residu tumbuhan dan juga hewan yang hidup di dalam maupun di atasnya.
  • Menurut M. Isa Darmawijaya, tanah adalah penambahan tubuh alam terbuka yang menempati mayoritas permukaan bumi.
  • Menurut Soil Survey Manual-Unites State Department of Agriculture, tanah adalah sebagai gabungan berbagai tubuh alam di permukaan bumi dan di sebagian kawasan dimodifikasi atau didesain oleh manusia membuatnya jadi berbagai bentuk yang telah ditentukan dan juga menyokong kelangsungan hidup pada beberapa makhluk hidup.
  • Menurut V. V. Dokuchaev, tanah adalah objek alam mempunyai dimensi tiga yakni panjang, lebar, dan dalam, berada di sisi teratas kulit bumi dan mempunyai berbagai sifat berlainan dengan sisi bawahnya sebagai hasil aktivitas hubungan antara iklim, kegiatan makhluk hidup, dan terlebih lagi induk sepanjang waktu yang telah ditentukan.
  • Menurut Wenner, tanah adalah sebagai susunan hitam minim yang menyelimuti materi padat kering. Susunan tersebut berupa berbagai komponen kecil rumah, hasil residu tumbuhan, dan hewan serta dan juga sarana untuk pertumbuhan tanaman.
  • Menurut Wiliam David Thornbury, tanah adalah susunan yang sama dengan permukaan sebagai akibat perubahan oleh berbagai mekanisme fisika, kimia, dan biologis yang berproses di bawah keadaan beragam dan juga berproses sepanjang waktu tertentu.

 

B.    Proses Pembentukan Tanah

Pembentukan atau yang dikenal dengan pedogenesis merupakan memodifikasi materi induk membuatnya jadi materi tanah yang berlangsung proses mengubah dalam satu kawasan. Dalam proses pembentukan tanah terdapat kaitan yang menghubungkan yakni perkembangan tanah. Perkembangan tanah atau yang dikenal dengan morfogenesis adalah kejadian pembentukan materi tanah yang membuatnya jadi tubuh tanah dengan struktur dan komposisi tertentu yang berlangsung proses mengubah perubahan tempat dengan hasil dalam bentuk horisonisasi.
 
Kedua tingkatan berlangsung di permukaan bumi yang dikenal peristiwa epimorfik. Keadaan epimorfik dikontrol situasi lingkungan khususnya cuaca dan kehidupan tumbuh-tumbuhan yang berhubungan dengan iklim. Sebab berhubungan dengan cuaca sehingga dikenal dengan weathering (pelapukan).
 
Batuan yang bersatu padu sesudah menghadapi proses pelapukan bakal membuatnya jadi pecahan batuan yang dikenal dengan regolit. Perkembangan air dan komponen dalam regolit mengakibatkan regolit mengalami diferesiasi membentuk profil pelapukan yang dinamakan sebagai horison tanah. Proses ini dinilai sebagai pedogenesis atau pembentukan tanah. Sedangkan pelapukan rekahan batu secara pribadi jikalau terbuka bakal melapuk layaknya kulit bawang atau yang disebut sebagai spheroidal weathering.

 
Demikian penjelasan tanah: pengertian dan proses pembentukan. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi:

A.P., Desy. 2019. Mengenal Tanah. CV Graha Printama Selaras. Sukoharjo.
 
Purnomo, Nugroho Hari. Geografi Tanah.
 
Sulistyowati, Eka Susi. 2014. Ensiklopedia Geografi Tanah. PT Cempaka Putih. Klaten.