Sampah Plastik: Jenis dan Dampak

Table of Contents
Jenis dan Dampak. Plastik adalah satu diantara materi yang sebagian besar dipakai untuk pengolahan berbagai barang perlengkapan rumah tangga, otomotif, dan lain sebagainya. Plastik ialah bahan yang tidak lama dilakukan pengembangan secara menyeluruh dan dipakai pada abad 20. Materi plastik banyak dipakai secara mendunia sebab materi plastik yang memiliki karakteristik yang padat kuat dan tidak gampang hancur oleh pelapukan. Akan tetapi, karakteristik plastik yang tidak gampang hancur juga menyebabkan  efek negatif bagi ekosistem. Sesudah dibuang di tempat sampah dengan karakteristiknya yang tidak gampang hancur sehingga memangkas daya guna pembuangan sampah konsekuensinya sampah bakal selalu menggunung tidak mengalami pengurangan. 


Selayaknya plastik yang sudah kena sinar matahari dengan seketika mengalami fotodegradasi yang membawa keluar partikel yang mendatangkan bahaya atau berisi racun dalam air. Sinar ultraviolet dari matahari pun bisa menyebabkan plastik mengalami destruksi membuatnya jadi komponen-komponen kecil. Mekanisme tersebut melahirkan berbagai unsur yang mencemari ekosistem.

A.    Jenis-Jenis Sampah Plastik

Berikut ini jenis-jenis sampah plastik antara lain.

1.    PETE atau PET (Polyethlene Terephthalate) dengen Kode 1

PETE atau PET (Polyethlene Terephthalate) kerapkali digunakan pada berbagai botol minuman entah itu air mineral atau minuman kemasan lainnya. Plastik jenis PETE atau PET memiliki sifat cerah atau dapat dipandang muatan di dalamnya. Botol jenis PETE atau PET tersebut cuma mempunyai sifat satu kali dalam penggunaannya. Sebab bila kerapkali digunakan, takutnya menyebabkan susunan polimer pada botol ini bakal melumer. Selain itu bila dipakai untuk menyimpan air hangat terutama air panas.  Bila susunan ini sudah bercampur dalam air maka air itu bakal termuat zat karsinogenik (unsur yang dapat mengakibatkan kanker) dalam kurun waktu yang lama.

2.    HDPE (High Density Polyethylene) dengan Kode 2

HDPE (High Density Polyethylene) kerapkali dipakai untuk komoditas susu, tupperware, galon air dan lain-lainnya. Plastik jenis HDPE ini mempunyai karakteristik materi yang begitu solid, padat kuat, kabur, begitu resistan akan temperatur tinggi. Jenis plastik tersebut, sebaiknya dipakai sekali saja. Sebab, takutnya proses melepasnya larutan antimoni trioksida kian naik bersama durasi penggunaan.

3.    V atau PVC (Polyvinyl Chloride) dengan Kode 3

V atau PVC (Polyvinyl Chloride) kerapkali dipakai untuk plastik kemasan dan tidak sedikit juga dipakai dalam berbagai botol khusus. Jenis plastik ini adalah plastik yang benar-benar sukar untuk di daur ulang. Muatan isi berupa kandungan dari PVC bisa mengalir keluar dan masuk serta beraduk menjadi satu ke makanan berminyak jika dipanasi atau makanan masih hangat. Reaksi yang timbul antara PVC dengan makanan yang dibungkus mungkin sekali mendatangkan bahaya untuk ginjal dan hati.

4.    LDPE (Low Density Polyethylene) dengan Kode 4

LDPE (low density polyethylene) kerapkali dipakai untuk wadah makanan, plastik untuk membungkus, dan berbagai botol yang lunak. Berbagai barang yang memakai LDPE bisa didaur ulang untuk tujuan lain. Barang yang memakai LDPE lebih terjamin dipakai untuk wadah makanan sebab sukar untuk memberi reaksi secara kimiawi dengan makanan yang dibungkus.

5.    PP (Polypropylene) dengan Kode 5

PP (polypropylene) merupakan alternatif yang begitu baik untuk dipakai sebagai materi dalam mengemas makanan dan minuman layaknya wadah menyimpan makanan, botol minuman dan paling penting botol tempat minum bayi. ciri dari PP yakni transparan namun tidak cerah. Materi tersebut begitu solid dan sedikit bobotnya. Resistansi yang selayaknya akan lemak dan yang paling utama konsisten akan temperatur tinggi.

6.    PS (Polystyrene) dengan Kode 6

PS (polystyrene) kerapkali dipakai untuk tempat kemasan makanan yakni styrofoam, wadah minum satu kali digunakan, dan lain-lainnya. Materi plastik tersebut begitu mendatangkan bahaya jika makanan bersinggungan secara spontan dengan materi plastik dan juga besar risikonya jika makanan dalam temperatur. Materi ini lebih baik untuk dicegah dan sebagian besar negara bagian di Amerika telah melakukan larangan penggunaan wadah makanan yang terbuat dari styrofom ini.

7.    OTHER dengan Kode 7

Plastik dengan kode 7 ini ada 4 macam yakni SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC (polucarbonate) dan Nylon. Other umumnya polycarbonate dapat ditemukan di wadah makanan dan minuman layaknya botol minuman olahraga, onderdil-onderdil, berbagai perkakas rumah tangga, perkakas elektronik, dan bungkusan plastik. Polycarbonate dapat membawa keluar racun ke dalam makanan dan minuman yang mendatangkan bahaya untuk kesehatan.
 

B.    Dampak Sampah Plastik

Berikut ini Dampak sampah plastik antara lain.
  • Mengurangi kadar kesuburan tanah sebab plastik menghambat peredaran udara di dalam tanah dan keleluasaan makhluk hidup dalam tanah yang dapat menyuburkan tanah.
  • Bungkus plastik yang sulit terurai memiliki masa atau umur yang lama, dan sedikit bobotnya akan gampang melayang terbawa angin kendati sampai ke laut.
  • Tindakan membuang sampah plastik secara asal-asalan di sungai akan membuatnya jadi dangkal dan tersumbatnya arus sungai yang mengakibatkan banjir.
  • Bungkus plastik yang terdapat di laut bisa dimakan oleh berbagai binatang laut sebab memandangnya sebagai makanan, maka akan dapat mengakibatkan kematian.
  • Plastik yang terdapat dalam tubuh binatang yang sudah mati tidak bakal mengalami destruksi, maka akan bisa memberi racun pada binatang lainnya. 
  • Sampah plastik dapat mendatangkan asap beracun jika dihirup manusia, akibatnya menyebabkan penyakit pernapasan layaknya kanker paru-paru, hepatitis, pembesaran hati, kendala sistem saraf dan menyebabkan tekanan mental. 
  • Air sungai maupun air danau yang tidak bersih akibat sampah plastik, tidak baik untuk dipergunakan sebagai air yang diperuntukkan untuk kebutuhan untuk memasak, atau mandi.

 
Demikian penjelasan sampah plastik: jenis dan dampak. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi:
 
Hamidah, Luluk. 2018. Teknologi Pengolahan Sampah Skala Besar. Ecobrick, Minyak Pirolisis, Batako dan Paving Block, dan Campuran Aspal. Desa Pustaka Indonesia. Temanggung.
 
Pratama, Nurma., Alviani. 2016. Keterampilan dari Sampah Plastik. Desa Pustaka Indonesia. Temanggung.