Klausa: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis

Table of Contents
Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis. Klausa merupakan unit sintaksis dalam bentuk rangkaian kata yang memiliki struktur predikatif. Jadi dalam hal ini, pada lingkup sebuah klausa ada kata atau frasa yang memiliki fungsi sebagai subjek dan predikat. Di samping itu, klausa mempunyai potensi menjadi kalimat. Klausa mempunyai potensi kalimat sebab dalam sebagian besar sudut pandang klausa tidak berbeda dengan kalimat, selain daripada sudut pandang tekanan kalimat atau tanda baca yang membuatnya jadi ciri kalimat.
 
Klausa Pengertian Ciri-Ciri Jenis
 
Klausa termasuk satu diantara satuan gramatika yang bisa ditinjau dari dua perspektif yakni menurut susunan internalnya dan menurut distribusi eksternalnya. Dilihat dari internal, klausa terwujud dari frasa yang mencakup frasa nominal dan frasa verbal. Setiap frasa itu menduduki tempat subjek dan tempat predikat dalam lingkup klausa. Dilihat dari eksternal, klausa ialah pengisi tempat pada tingkatan kalimat, tingkatan frasa, dan tingkatan klausa. Perihal tersebut bermakna bahwa, selain sebagai hasil struktur antarfrasa, klausa juga berperan sebagai komponen pengisi tempat, yakni tempat basis, margin subjek dan tempat karakter.

A.    Pengertian Klausa

Berikut ini pengertian klausa menurut para ahli, antara lain.
  • Menurut Arifin, klausa adalah unit gramatikal dalam bentuk himpunan kata yang minimal terdiri atas subjek dan predikat.
  • Menurut Kridalaksana, klausa adalah unit gramatikal yang berbentuk gabungan kata paling sedikit terdiri atas Subjek (S) dan Predikat (P) serta memiliki potensi membuatnya jadi kalimat.
  • Menurut Chaer, klausa adalah unit sintaksis yang memiliki karakteristik. Implikasinya, didalam unit atau struktur tersebut ada sebuah predikat, jika dalam unit tersebut tidak ada predikat, tentunya unit itu sendiri tidak termasuk klausa.
  • Menurut H. Alwi, klausa adalah unit sintaksis yang mencakup dua kata maupun lebih dan berisikan unsur predikasi.
 

B.    Ciri-Ciri Klausa

Berikut ini ciri-ciri klausa antara lain.
  • Adanya satu predikat.
  • Klausa mengalami perubahan membuatnya jadi kalimat bila diberi tekanan kalimat yang bersifat akhir.
  • Pada lingkup kalimat plural, klausa adalah komponen dari kalimat.
  • Klausa bisa dikembangkan dengan menambahkan karakter berbagai fungsi yang belum ada dalam klausa itu sendiri, selain dengan penyisipan komponen karakter pada satu diantaranya atau masing-masing fungsi sintaksis yang tersedia.
 

C.    Jenis Klausa

Berikut ini beberapa jenis klausa menurut prinsip tagmemik pendistribusian, antara lain.

1.    Klausa Independen

Klausa independen merupakan klausa yang bisa mandiri atau berdiri sendiri selaku kalimat sempurna. Implikasinya, klausa independen itu sendiri memiliki fungsi sebagai basis dan memiliki struktur dengan tekanan kalimat untuk membangun satu kalimat. Sementara itu komponen atau unsur klausa independen berupa Subjek (S), Predikat (P), dan Objek (O) selaku unsur pokok serta ajung (Ajg) selalu unsur non pokok.

2.    Klausa Intransitif

Klausa intransitif merupakan klausa yang tidak mempunyai objek. Klausa intransitif berisikan kata kerja intransitif, yakni kata kerja yang tidak membutuhkan objek. Klausa ini terdiri atas komponen yaitu Subjek (S), Predikat (P), dan Ajung (Ajg) atau Keterangan (Ket). Dari tiga komponen itu sendiri, ada dua aspek yang mana sebagai komponen pokok yakni Subjek (S) dan Predikat (P), sebaliknya Ajung (Ajg) tidak termasuk pokok (inti).

3.    Klausa Transitif

Klausa transitif merupakan klausa yang berisikan kata kerja transitif, yakni kata kerja yang memiliki ukuran satu objek maupun lebih. Klausa transitif memiliki perbedaan dengan klausa intransitif. Perbedaanya ialah terdapatnya tempat objek pada klausa transitif dan tidak ada pada klausa intransitif. Perihal tersebut, bermakna bahwa verba dalam tempat yang membutuhkan frasa nomina selaku objek.

4.    Klausa Ekuatif

Klausa ekuatif merupakan klausa yang mempunyai predikat verba ekuatif. Verba ekuatif dalam struktur klausa mengaitkan dengan pelengkap atau karakter predikat. Susunan klausa ekuatif mencakup tempat Subjek (S) yang terisi oleh frasa nomina, tempat predikat (P) terisi oleh frasa verba ekuatif, pelengkap atau komplemen (Komp) terisi oleh frasa nomina, frasa adjektiva dan adverbia. Unsur ajung dalam suatu klausa karakternya periferal.
 
Selain itu, berikut ini jenis klausa menurut kategori kata, antara lain.

1.    Klausa Nominal

Klausa nominal adalah klausa yang predikatnya (P) mencakup kata atau frasa kategori Nomina (kata benda). Kata kategori Nomina (N) merupakan berbagai kata yang dengan cara gramatik memiliki karakter sebagai berikut.
  • Dalam tingkatan klausa Nomina (N) bisa menempati peranan Subjek (S), Predikat (P), dan Objek (O).
  • Dalam tingkatan frasa Nomina (N) tidak bisa dinegatifkan dengan kata tidak, tetapi dengan kata bukan, bisa disertai kata itu selaku karakternya, dan bisa menyertai kata depan di atau pada selaku aksisnya.

2.    Klausa Verbal

Klausa verbal adalah klausa yang predikatnya (P) mencakup kata atau frasa kategori V. kata kategori V adalah kata yang pada tingkatan klausa lebih ke arah menempati peranan Predikat (P) dalam kalimat dan lingkup tingkatan frasa bisa dinegatifkan dengan kata tidak. Menurut kategori kata verbal, klausa verbal dapat diklasifikasikan, antara lain.
  • Klausa verbal adjektif. Pada lingkup klausa ini, Predikat (P) mencakup kata kategori V yang merupakan kategori kata sifat. Di samping itu, Predikat (P) bisa juga mencakup frasa kategori V dengan komponen pusatnya dalam bentuk kata sifat.
  • Klausa verbal intransitif. Pada lingkup klausa ini, Predikat (P) mencakup kata verbal yang merupakan kategori kata kerja intransitif. Di samping itu, Predikat (P) bisa juga mencakup frasa verbal dengan komponen pusatnya dalam bentuk kata kerja intransitif.
  • Klausa verbal aktif. Pada lingkup klausa ini, Predikat (P) mencakup kata verbal yang merupakan kategori kata kerja transitif. Di samping itu, Predikat (P) bisa juga mencakup frasa verbal dengan komponen pusatnya dalam bentuk kata kerja transitif.
  • Klausa verbal pasif. Pada lingkup klausa ini, Predikat (P) mencakup kata verbal yang merupakan kategori kata kerja pasif. Di samping itu, Predikat (P) bisa juga mencakup frasa verbal dengan komponen pusatnya dalam bentuk kata kerja pasif.
  • Klausa verbal refleksif. Pada lingkup klausa ini, Predikat (P) mencakup kata verbal yang merupakan kategori kata kerja refleksif, yakni kata kerja yang mengungkapkan ‘tindakan’ yang mengenai orang sebagai ‘pelaku’ tindakan tersebut. Lazimnya kata kerja ini memiliki format kerja Men- disertai kata diri.
  • Klausa verbal resiprokal. Dalam lingkup klausa ini, Predikat (P) mencakup kata verbal yang merupakan kategori kata kerja resiprokal yakni kata kerja yang mengindikasikan ‘kesalingan’. Formatnya ialah saling men- (saling) ber –an dengan mekanisme pengulangan atau tidak dan (saling) men-.

3.    Klausa Bilangan

Klausa bilangan atau yang dikenal klausa numeral adalah klausa yang predikatnya mencakup kata atau frasa kategori bilangan.
 
Kata bilangan adalah berbagai kata yang bisa disertai oleh kata penyukat. Sedangkan frasa bilangan adalah frasa yang memiliki alokasi yang sama dengan kata bilangan.
 

4.    Klausa Depan

Klausa depan atau yang dikenal klausa preposisional adalah klausa predikat (P) mencakup frasa depan yakni frasa yang dimulai oleh kata depan selaku penanda.
 
 
Demikian penjelasan klausa: pengertian, ciri-ciri, dan jenis. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.
 
 
Referensi:
 
Santhi, Meita Sandra. 2019. Klausa dan Kalimat. PT Penerbit Intan Pariwara. Klaten.