Sosiologi Ekonomi: Pengertian, Fungsi, dan Teori
Daftar Isi
Sosiologi ekonomi adalah disiplin ilmu yang mendalami upaya individu maupun masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka atas produk berupa barang dan jasa dengan mengaplikasikan strategi atau sudut pandang telaah sosiologi. Perbedaan antara bidang studi sosiologi ekonomi dan bidang studi ilmu ekonomi terdapat pada strategi yang dipakai. Strategi yang dipakai pada lingkup sosiologi ekonomi merupakan strategi sosiologis, yaitu dalam bentuk kerangka pola, berbagai acuan, berbagai variabel dan berbagai model yang dipakai oleh sejumlah sosiolog dalam menginterpretasikan dan menerangkan realitas sosial atau kejadian yang muncul di khalayak umum.
Sosiologi ekonomi menjadi cabang dari bidang studi ilmu sosiologi yang begitu mengalami dinamika dan memiliki inovasi, entah itu pada lingkup sudut pandang teoritis ataupun empiris. Sosiologi ekonomi di periode yang akan datang tidak sekadar bisa mendatangkan suatu penjelasan selayaknya di lingkungan ekonomi, berbagai studi mengenai struktur sosial, kegiatan ekonomi dan berbagai lembaga, namun juga mampu mendatangkan pemikiran dan instrumen analisis baru dalam memaparkan berbagai fakta ekonomi dengan mekanisme berbeda.
A. Pengertian Sosiologi Ekonomi
Pengertian sosiologi ekonomi menurut para ahli antara lain.- Menurut Finch, sosiologi ekonomi adalah bidang ilmu yang berkedudukan di luar ekonomi, khususnya lantaran berpusat pada pasar dengan mekanisme empiris, yaitu dalam berbagai pasar yang bersifat jamak, bukan pasar yang bersifat tunggal, dalam mekanisme pasar, atau ketidaksuksesan pasar.
- Menurut Max Weber, sosiologi ekonomi adalah bidang studi yang menitikberatkan diri pada lingkup aktivitas ekonomi dalam cakupan dimensi sosialnya, karenanya analisis yang dilangsungkan dalam telaah sosiologi ekonomi ini ialah hubungan manusia dan kekuasaan.
- Menurut Damsar, sosiologi ekonomi adalah analisis mengenai bagaimana dan dengan cara apa seorang individu maupun masyarakat memenuhi kebutuhan hidup terhadap produk berupa barang dan jasa dengan mengaplikasikan strategi sosiologi.
- Menurut Smelser dan Swedberg, sosiologi ekonomi adalah penerapan dari acuan, variabel dan bentuk sosiologi yang memiliki karakteristik untuk menerangkan kegiatan-kegiatan dengan mekanisme kompleks dan berhubungan dengan produksi, penyaluran, pertukaran dan pemakaian produk berupa barang serta jasa yang langka.
B. Fungsi Sosiologi Ekonomi
Berikut beberapa fungsi sosiologi ekonomi antara lain.- Untuk mencapai banyak tujuan yang bisa dijelaskan secara akurat.
- Mendongkrak dan meningkatkan kuantitas pengetahuan, wawasan, dan informasi dengan mengadakan banyak pengkajian dan juga mengadakan studi ilmiah yang ekstensif.
- Untuk menanggulangi banyak persoalan dan kesalahan yang merusak kondisi suatu masyarakat.
- Memiliki fungsi menetapkan batas-batas studi ilmu diantaranya ialah ilmu sosiologi ekonomi dan berbagai ilmu sosial lainnya.
C. Teori Sosiologi Ekonomi
Berikut ini beberapa teori sosiologi ekonomi antara lain.1. Teori dari Karl Marx
Karl Marx menambahkan perspektif ekonomi politik pada lingkup teori perubahan sosial dalam karyanya Communist Manifesto dan Das Kapital. Hakikat dari teori perubahan sosial Marx ialah masyarakat secara historis, mengalami pergerakan dari keadaan tertinggal ke arah feodalisme, kapitalisme, sosialisme, dan selanjutnya berhujung menjadi masyarakat komunis. Teori perubahan sosial Mark selanjutnya dikenal secara umum dengan teori historis materialisme dialektika yang memandang bahwa perjuangan kelas ialah instrumen perubahan. Dengan demikian, “Sejarah pada masing-masing masyarakat”, kata Marx, “Senantiasa ditandai dengan perjuangan kelas”. Dari Kelima langkah pada perihal berkembangnya masyarakat tersebut. Marx memberi atensi yang begitu spesifik pada progres berkembangnya kapitalisme. Pandangan teori Marx dalam perihal ini jelas, yakni masyarakat komunis merupakan suatu masyarakat yang tidak terdapat kelas di dalamnya.2. Teori dari Max Weber
Teori sosiologi ekonomi Weber melandaskan diri pada persepsi interpretif mengenai perilaku sosial. Berdasarkan Weber sendiri, perilaku sosial merupakan arti yang khusus bersifat satu sisi (subjektif) pada perilaku seseorang. Perilaku ekonomi adalah tindakan seseorang yang ditujukan kepada penggunaan dan juga tindakan dari individu lain. Weber menginterpretasikan sosiologi sebagai disiplin ilmu mengenai perilaku sosial. Menurut Weber, sesuatu perbuatan yang dikerjakan seorang individu tentunya memiliki karakteristik sosial bila ditinjau oleh individu lain pada lingkup masyarakat. Ia percaya bahwa interpretasi mengenai perilaku sosial diperlukan untuk memahami berbagai makna dan berbagai pola yang melandasi perbuatan manusia. Sosiolog mesti menjelaskan berbagai makna perbuatan dari individu yang terkait.3. Teori dari Emile Durkheim
Dedikasi paling besar Durkheim bagi progres kemajuan sosiologi ekonomi ialah karyanya yang bertajuk “The Division of Labor in Society”. Dalam karyanya tersebut, ia melakukan pengembangan konsepnya tentang model ideal masyarakat. Ada dua model ideal dalam perihal ini, yaitu masyarakat tradisional yang bersifat primitif tentunya dinyatakan dengan kebersamaan mekanis dan masyarakat kontemporer yang dinyatakan dengan kebersamaan organik. Menurut Durkheim, proses dalam membagi kerja pada masyarakat adalah aktualitas sosial material yang menunjukkan tingkatan tugas dan komitmen berupa tanggung jawab yang terspesialisasi. Orang pada lingkup masyarakat tradisional relatif memangku atau mendapatkan berbagai posisi yang begitu lazim, menjalankan tugas yang bermacam-macam, begitu juga komitmen yang dijalankannya. Sedangkan, seorang individu dalam masyarakat kontemporer lebih berorientasi untuk melakukan aktivitas kerja yang terspesialisasi dengan tugas dan komitmen yang terspesialisasi juga.4. Teori dari Talcot Parsons
Parsons melakukan pengembangan mengenai teori terpenting, sebagai suatu upaya untuk menghimpun seluruh studi pengetahuan sosial ke dalam konteks teoritis. Tujuan pokoknya ialah terbentuknya teori yang bersifat praktik lalu menerangkan bahwa perilaku manusia merupakan volunter, intensional, dan simbolis. Berbagai karya yang begitu penting dan berpengaruh ialah sebagai berikut (1) The Structure of Social Action (1937); dan (2) The Social System (1995). Sejumlah tokoh yang memberikan pengaruh pada gagasannya ialah Max Weber, Emile Durkheim, Vilfredo Pareto.Parson membangun kerangka pikirnya lebih dalam, bersama dengan Neil J. Smelser untuk meyakinkan bahwa kegiatan efisien tidak mesti dianggap sebagai tindakan logis yang khas pada lingkup suatu lingkungan tentunya secara akademis berkarakteristik random, seolah hanya ekonomilah yang memadai sebagai ilmu sosial. Kegiatan ekonomi ialah kegiatan sosial, dan komponen dari masyarakat sebagai sistem sosial. “Relevansi penting” seorang tokoh merupakan pengoptimalan kepuasan. Tidak ada tokoh yang mampu hidup tanpa kepuasan-kepuasan, maupun momen pada waktu yang sama tidak terdapat mekanisme perilaku yang sistematik maupun terkonsolidasi dengan tidak adanya tindakan menolak dalam sejumlah kepuasan yang ada.
5. Teori dari Mark Granovetter
Granovetter adalah seorang tokoh siologi yang berhaluan modern yang populer dengan konsep embededdness atau keterlekatan. Konsep embededdnes adalah konsep substansial yang memberi variasi khusus bagi proses berkembangnya paradigma sosiologi ekonomi kontemporer. Berdasarkan Granovetter dan Swedberg, konsep embededdness mengacu pada tindakan ekonomi seorang individu dalam kondisi hubungan sosialnya. Perilaku ekonomi adalah perilaku yang dikondisikan dengan mekanisme kemasyarakatan dan melekat pada lingkup hubungan kemasyarakatan personal yang tengah berproses di antara para pelaku ekonomi. Tindakan ekonomi tersebut tidak hanya dibatasi pada perilaku karakter personal saja, namun juga meliputi tindakan ekonomi yang lebih ekstensif, layaknya proses menetapkan harga dan berbagai lembaga ekonomi, yang terdapat dalam suatu jaringan sosial. Sementara itu, definisi dari jaringan sosial adalah suatu kumpulan hubungan yang terkoordinasi atau hubungan sosial yang simetris di antara para individu atau kelompok.Granovetter beralasan bahwa hubungan-hubungan ekonomi dalam masyarakat kontemporer juga termasuk hubungan sosial. Persepsi ini menerangkan bahwa perilaku ekonomi senantiasa melekat dan terpengaruh oleh kultur, lembaga-lembaga, dan pola sosial yang lebih ekstensif. Persepsi ini pun mencerminkan penilaian sosiologi atas paradigma standar ekonomi yang menyelaraskan mekanisme-mekanisme ekonomi dengan berbagai transaksi pasar atomistik antar-individu yang mempunyai relevansi personal. Ia menerangkan bahwa tindakan muslihat dan rekayasa yang muncul pada lingkup transaksi pasar tidak mampu diinterpretasikan dengan berbagai perhitungan tokoh ekonomi otonom ataupun sebaliknya tokoh yang begitu ditentukan oleh kultur masyarakatnya. Perihal tersebut bisa dideskripsikan dengan mendapatkan pemahaman secara spesifik pada jaringan sosial tokoh yang terkait maupun sebuah jaringan yang simetris barangkali lebih banyak mendatangkan kepercayaan dibandingkan mendatangjan tindakan muslihat. Namun, barangkali juga mendatangkan cakupan yang lebih ekstensif bagi tindakan merusakkan suatu kepercayaan.
Demikian penjelasan sosiologi ekonomi: pengertian, fungsi, dan teori. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.
Referensi:
Haryanto, Sindung. 2011. Sosiologi Ekonomi. Ar-Ruzz Media. Sleman.
Zusmelia., Ariesta., Irwan. 2015. Buku Ajar Sosiologi Ekonomi. Deepublish. Sleman.