Pengendalian Internal: Pengertian, Prinsip, dan Jenis-Jenis
Daftar Isi
Pengendalian internal adalah sejumlah kebijakan beserta standar untuk melakukan tindakan proteksi terhadap aset atau kekayaan badan usaha layaknya perusahaan dari segenap tindakan kecurangan, memastikan ketersediaan keterangan berupa informasi akuntansi perusahaan yang valid dan memberikan kejelasan bahwa segenap regulasi hukum/undang-undang serta peraturan pengelolaan sudah ditaati atau dilaksanakan secara sesuai oleh segenap pekerja perusahaan.
Pengendalian internal lazimnya akan sepenuhnya dibutuhkan saat transaksi atau bisnis mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Dalam rangka melaksanakan pengendalian internal secara efektif tentunya mesti dibarengi dengan kesediaan badan usaha untuk mengalokasikan dana sebagai tambahan biaya. Cara kerja dari pengendalian internal akan ditemui dalam perusahaan yang saat kondisi dari golongan ukuran bisnisnya ialah menengah ke atas.
A. Pengertian Pengendalian Internal
Berikut ini beberapa pengertian pengendalian internal menurut para ahli antara lain.- Menurut Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO), pengendalian internal adalah suatu mekanisme yang dilangsungkan oleh dewan direksi, pengelola, dan anggota organisasi yang dikonsep dalam rangka memberikan keyakinan yang cukup mengenai tercapainya sasaran organisasi terkait perihal operasi, laporan keuangan, serta ketaatan terhadap kaidah hukum maupun regulasi yang resmi diberlakukan.
- Menurut Institute of Internal Auditors (IIA), pengendalian internal adalah suatu prosedur yang dioperasikan oleh manajemen organisasi dan terdapat internal audit untuk memperkuat dalam rangka memberikan keyakinan cukup mengenai pencapaian sasaran organisasi berkenaan dengan produktivitas operasi, ketepatan pelaporan finansial, dan ketaatan terhadap kaidah hukum dan regulasi yang berlaku.
- Menurut Jason Scott, pengendalian internal adalah suatu prosedur yang dilaksanakan dalam rangka memberikan keyakinan memadai bahwa berbagai sasaran pengendalian sudah didapatkan.
B. Prinsip Pengendalian Internal
Berikut ini beberapa prinsip pengendalian internal antara lain.1. Pemberian Tanggung Jawab
Sejatinya, ciri-ciri utama dari pengendalian internal ialah pemberian tanggung jawab pada setiap staf pegawai secara spesifik. Pemberian tanggung jawab memiliki tujuan supaya para staf pegawai bisa melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas-tugas yang sudah ditentukan dan tentunya sudah dipercayakan kepada para staf pegawai terkait. Pengendalian terhadap pekerjaan yang sudah ditentukan akan menjadi lebih tepat sasaran bila hanya ada satu individu saja yang memikul tanggung jawab atas pekerjaan tertentu itu.2. Pembagian Tugas
Pada hakikatnya, penyederhanaan dari pembagian tugas ialah bila pekerjaan dari staf pegawai semestinya bisa memberikan latar belakang yang sesuai untuk melakukan penilaian pekerjaan staf pegawai lainnya. Dengan demikian, hasil dari pekerjaan dari staf pegawai bisa divalidasi kebenarannya oleh staf pegawai lainnya.Saat staf pegawai menunaikan kewajiban terhadap tugas, lazimnya kemungkinan timbulnya kekeliruan maupun penyimpangan akan mengalami peningkatan. Maka dari itu, penting sekali jika tugas yang berlainan sepatutnya dikerjakan oleh staf pegawai yang berlainan juga.
3. Dokumentasi
Berkas dokumen menyatakan fakta bahwa aktivitas perdagangan atau peristiwa ekonomi sudah berlangsung. Dengan menandatangani dokumen, orang yang memikul tanggung jawab terhadap munculnya transaksi atau kejadian bisa dikenali dengan mudah. Sejatinya dokumen memiliki peranan penting sebagai pemberi informasi ke semua unit organisasi. Dokumen mesti bisa memberikan keyakinan yang cukup bahwa segenap kekayaan sudah dikontrol dengan seharusnya dan segenap transaksi sudah dilakukan pencatatan dengan sebenar-benarnya.4. Kontrol Fisik, Mekanik, dan Elektronik
Pemanfaatan kontrol fisik, mekanik, dan elektronik begitu penting. Terutama, kontrol fisik berhubungan erat dengan perlindungan aset. Kontrol mekanik dan elektronik juga melindungi aset. Contohnya saja ialah pengaplikasian sistem password, penggunaan kamera CCTV, berbagai hasil dokumentasi akuntansi yang penting juga disimpan dalam brankas penyimpanan atau safe deposits box dan lain sebagainya.5. Pemeriksaan secara Mandiri atau Audit Internal
Umumnya sistem pengendalian internal memeriksa secara mandiri atau audit internal. Prinsip tersebut terdiri dari pemeriksaan ulang, komparasi, dan penyesuaian data yang sudah disiapkan oleh staf pegawai lainnya yang berbeda.Kegunaan untuk melakukan pemeriksaan secara mandiri akan meningkat lantaran pola pengendalian internal relatif mengalami perubahan pada setiap waktu jika tidak ada proses pendalaman yang kerap kali dilakukan. Langkah yang paling ekonomis untuk melakukan audit internal ialah dengan mengimplementasikan pemisahan tugas.
C. Jenis-Jenis Pengendalian Internal
Berikut ini beberapa jenis pengendalian internal antara lain.1. Pengendalian Administratif
Pengendalian administratif membutuhkan langkah dan kebijakan yang diimplementasikan oleh pihak pengelola untuk memanajemen risiko dan menjamin aktivitas operasional dilakukan secara optimal. Contohnya saja ialah pembagian tugas dan Kepentingan, pelimpahan tanggung jawab, training dan peningkatan kapasitas staf pegawai, serta pemanfaatan sistem informasi yang terpadu.2. Pengendalian Fisik
Pengendalian fisik merupakan kontrol yang berhubungan dengan keamanan kekayaan dan sumber daya perusahaan maupun organisasi. Contohnya saja ialah pemanfaatan kunci atau kartu izin masuk dalam rangka memantau akses ke ruangan, pemanfaatan CCTV, dan pemakaian alat pengamanan layaknya brankas ataupun lemari besi.3. Pengendalian Keuangan
Pengendalian keuangan merupakan kontrol yang diaplikasikan untuk menjamin kebenaran dan ketepatan keterangan berupa informasi keuangan badan usaha ataupun organisasi. Contohnya saja ialah pembagian peranan antara penerimaan dan pengeluaran dana,verifikasi internal, dan kontrol terhadap penggarapan laporan keuangan.4. Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional diterapkan untuk memberikan kejelasan bahwa mekanisme operasional berjalan tanpa hambatan dan searah dengan parameter yang sudah ditentukan. Contohnya saja ialah kontrol terhadap stok barang, kontrol terhadap produksi, dan kontrol terhadap pengiriman produk.5. Pengendalian Komunikasi
Dalam pengendalian komunikasi terdapat pemberitahuan informasi yang valid dan tidak terlambat antara divisi yang berlainan pada lingkup suatu perusahaan maupun organisasi. Contohnya saja ialah dialog koordinatif antara divisi dan penyampaian informasi secara berkala kepada pihak pengelola.6. Pengendalian Lingkungan
Pengendalian lingkungan berhubungan erat dengan aspek lingkungan yang berpengaruh pada aktivitas operasional perusahaan maupun organisasi. Contohnya saja ialah kontrol terhadap situasi keamanan keselamatan kerja, kontrol terhadap keadaan lingkungan sekitar yang terjaga kebersihannya, maupun kontrol terhadap faktor sosial dan prinsip yang baik dalam melakukan bisnis.Demikian penjelasan pengendalian internal: pengertian, prinsip, dan jenis-jenis. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.
Referensi:
Hery. 2015. Pengantar Akuntansi Comprehensive Edition. PT Grasindo. Jakarta.