Cara Menghitung Equity to Asset Ratio
Daftar Isi
Equity to Asset Ratio adalah rasio keuangan yang dipakai untuk menentukan nilai perbandingan modal atau ekuitas suatu badan usaha layaknya perusahaan terhadap total kekayaan berupa aset yang dimiliki. Rasio ini dikenal juga rasio ekuitas terhadap aset. Adapun, rasio ekuitas terhadap aset memberikan ilustrasi mengenai sejauh mana perusahaan memakai modal untuk membiayai aset-asetnya. Jika rasio ini semakin tinggi, maka semakin banyak modal yang digunakan dan dapat menunjukkan kestabilan finansial suatu perusahaan.
Dalam melakukan perhitungan terkait Equity to Asset Ratio, Anda mesti mengetahui dua unsur pentingnya, yakni ekuitas dan aset:
1. Ekuitas
Ekuitas merupakan selisih antara jumlah keseluruhan aset dan jumlah keseluruhan kewajiban suatu perusahaan. Ekuitas mendeskripsikan jumlah modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan. Anda bisa mendapatkan keberadaan informasi mengenai ekuitas pada laporan neraca perusahaan.2. Aset
Aset merupakan seluruh properti, barang, maupun hak milik perusahaan yang memiliki nilai ekonomi. Jumlah keseluruhan dari aset bisa ditemui di laporan neraca perusahaan.Jika anda sudah memiliki informasi mengenai ekuitas dan aset, tahapan berikut bisa diikuti untuk menghitung Equity to Asset Ratio, mari simak.
- Temukan nilai ekuitas dari laporan neraca perusahaan.
- Temukan nilai keseluruhan aset dari laporan neraca perusahaan.
- Pakailah rumus berikut untuk menghitung rasio ini:
Contohnya saja, bila ekuitas perusahaan yakni Rp5.000.000.000 dan jumlah keseluruhan dari asetnya yakni Rp10.000.000.000, bisa disimpulkan hasil dari rasionya ialah:
Equity to Asset Ratio = Rp5.000.000.000 / Rp10.000.000.000 = 0,5 atau 50%
Dalam contoh yang sudah dipaparkan, Equity to Asset Ratio ialah 0,5 atau 50%. Dengan kata lain 50% dari jumlah keseluruhan aset perusahaan dibiayai oleh ekuitas atau modal sendiri. Perlu diketahui bahwa semakin tinggi rasio ini, maka semakin banyak modal yang dimanfaatkan, dan semakin kecil perbandingan aset yang dibiayai oleh kewajiban atau utang.
Perlu dicermati dengan baik bahwa rasio equity to asset ratio hanya memberikan ringkasan mengenai perbandingan modal dalam perusahaan. Dalam mengamati situasi finansial yang lebih menyeluruh, penting sekali untuk mengkaji rasio keuangan lainnya dan berbagai aspek lain yang memberikan pengaruh pada kesehatan keuangan suatu perusahaan.
Tidak ada bilangan yang dianggap sebagai “angka yang bagus” dalam equity to asset ratio lantaran hasil rasio ini dapat berbeda-beda tergantung pada jenis bisnis, industri, dan kondisi ekonomi. Akan tetapi, lazimnya, semakin tinggi equity to asset ratio maka semakin baik, lantaran mengindikasikan bahwa perusahaan terkait memiliki perbandingan yang lebih tinggi dari modal atau ekuitas yang bisa dimanfaatkan untuk membiayai aset-asetnya.
Rasio tersebut juga bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor lain layaknya kebijakan perusahaan dalam menggunakan utang atau kewajiban finansial lainnya. Sejumlah industri, contohnya perbankan, memiliki rasio ekuitas terhadap aset yang lebih rendah dibandingkan dengan lainnya, lantaran perbankan bergantung pada leverage atau pemanfaatan utang dalam rangka memperoleh pendapatan.
Selain mempelajari industri dan latar belakang perusahaan, penting untuk mencermati pergerakan rasio ini secara berkelanjutan. Proporsi dengan rasio sebelumya, rasio industri, dan rasio perusahaan kompetitor mampu memberikan persepsi yang lebih baik mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan.
Secara garis besar, perusahaan dengan Equity to Asset Ratio di atas 0,5 atau 50% dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki komposisi modal yang sehat. Hal ini dikarenakan separuh dari jumlah keseluruhannya dibiayai oleh modal. Akan tetapi, angka yang dinilai baik dalam implementasi bisa berbeda-beda tergantung pada berbagai aspek yang sudah dipaparkan sebelumnya.
Penting sekali untuk dicermati bahwa penggunaan satu rasio keuangan saja tidak mendeskripsikan terkait gambaran lengkap mengenai finansial perusahaan. Pengamatan yang lebih mendalam dan proporsi dengan rasio keuangan lainnya, layaknya rasio profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas, bisa memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh mengenai kesehatan finasial suatu perusahaan.
Demikian penjelasan cara menghitung equity to asset ratio. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.
Referensi:
Dikutip dari berbagai sumber.