Parasitologi: Pengertian, Klasifikasi, dan Ruang Lingkup

Daftar Isi
Parasitologi merupakan ilmu yang menelaah organisme hidup yang hidup pada organisme lain, entah itu di dalam ataupun di luar permukaan tubuh dan memiliki karakteristik tidak permanen atau tetap dengan orientasi mengambil makanan entah itu sebagian ataupun semuanya dari organisme yang telah dihinggapi oleh parasit.  
 
 
Parasitologi mempelajari faktor-faktor yang berhubungan erat dengan kehidupan dan tingkah laku parasit maupun konsekuensi yang timbulkannya terhadap inang. Kebanyakan dari parasit merupakan makhluk hidup yang bergantung pada inangnya untuk memperoleh nutrisi, tempat menetap, dan berbagai faktor lain yang dibutuhkan untuk bisa hidup dilingkungannya.

A. Pengertian Parasitologi

Berikut ini beberapa pengertian parasitologi menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Margulis dan Schwartz, parasitologi adalah analisis ilmu mengenai hubungan antara organisme parasit dan inangnya yang mencakup hubungan langsung berupa interaksi, transformasi fisiologis dan adaptasi antara keduanya.
  • Menurut Roberts dan Janovy, parasitologi adalah disiplin ilmu yang mendalami kehidupan parasit dan ilmu ini tidak lepas dengan struktur, fungsi, dan interaksi parasit dengan inang. Dalam hal ini dibutuhkan penelitian mengenai siklus hidup parasit, bagaimana parasit melakukan perkembangbiakkan, dan dampak dari parasit mengenai kesehatan maupun ekologi inangnya.
  • Menurut Cheng, parasitologi adalah bidang pengetahuan yang meliputi analisis mengenai parasit termasuk ekologi, taksonomi, morfologi, fisiologi, genetika dan studi kekebalan parasit. Dalam konteks ini diperlukan pendalaman studi mengenai cara parasit melakukan interaksi dengan inangnya dan efeknya pada populasi inang serta hewan.
  • Menurut Despommier et al, parasitologi adalah cabang ilmu yang memerlukan pendalaman mengenai organisme parasit dan interaksinya dengan inangnya. Hal ini tidak lepas dengan penelitian mengenai ekologi parasit, patogenesis, kontrol parasit, kontribusi parasit dalam kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan hidup.
 

B. Klasifikasi Parasitologi

Terkait dengan klasifikasi parasitologi terdapat pengelompokan parasit menurut ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh makhluk hidup ini. Pengklasifikasian tersebut menunjang para pakar riset dan ilmuwan untuk mendapatkan pemahaman mengenai hubungan antara berbagai jenis parasit, serta mendalami karakteristiknya maupun memahami perbedaan dalam siklus hidup, tingkah laku, dan interaksi dengan inangnya. Berikut ini sejumlah faktor yang menjadi fundamental dalam klasifikasi parasitologi antara lain.

1. Menurut Jenis Inang

Pada lingkup parasitologi terdapat pengelompokkan parasit menurut inang yang terdampak infeksinya, seperti parasit yang ada di manusia, parasit yang ada di tumbuhan, dan parasit yang ada di hewan. Masing-masing dari jenis inang memiliki ciri-ciri khusus yang berlainan sekaligus mempengaruhi cara parasit berinteraksi dan bertahan hidup.
 

2. Menurut Lokasi dalam Inang

Parasit dapat diklasifikasikan menurut lokasi di dalam tubuh inangnya. Contohnya, terdapat parasit internal yang hidup di dalam tubuh inang layaknya cacing hati, cacing usus, maupun Plasmodium yang menjadi penyebab munculnya penyakit malaria. Selain itu, terdapat parasit eksternal yang hidup di permukaan tubuh inang layaknya lalat, tungau, maupun kutu.

3. Menurut Siklus Hidup

Klasifikasi juga bisa dilangsungkan menurut siklus hidup parasit. Sejumlah parasit memiliki siklus hidup yang simpel dengan satu inang tunggal, sementara itu yang lain memiliki siklup hidup yang rumit dengan melibatkan sejumlah vektor atau inang perantara. Contohnya saja, plasmodium memiliki siklus hidup yang rumit lalu melibatkan nyamuk sebagai inang perantara dan inang utamanya ialah manusia.

4. Menurut Ukuran dan Kerumitan

Parasit bisa diklasifikasikan menurut ukuran dan kerumitan morfologinya. Adapun parasit yang sangat kecil layaknya protozoa yang bisa terlihat dengan menggunakan mikroskop. Selain itu, terdapat parasit yang sangat kecil, contohnya saja ialah cacing yang bisa terlihat secara langsung dengan mata.

5. Menurut Hubungan dengan Inang

Dalam parasitologi terdapat hubungan parasit dengan inangnya. Parasit mampu menjadi obligat, perlu diketahui bahwa obligat dapat hidup bebas maupun menyebabkan infeksi terhadap inang. Sementara itu, terdapat juga parasit yang memiliki karakteristik spesifik yaitu hanya menyerang satu atau sejumlah spesies inang tertentu, dan ada juga yang memiliki karakteristik ekstensif yaitu mampu menyerang berbagai jenis inang.

C. Ruang Lingkup Parasitologi

Berikut ini beberapa cakupan dari ruang lingkup parasitologi antara lain.

1. Pengamatan tentang Parasit

Parasit termasuk makhluk yang hidup sekaligus bergantung pada inang untuk melangsungkan hidupnya. Parasitologi meneliti berbagai jenis parasit, tidak terkecuali parasit mikroskopis layaknya virus, bakteri, dan protozoa, serta parasit yang lebih rumit layaknya cacing, kutu, dan tungau.

2. Siklus Hidup Parasit

Parasitologi mendalami siklus hidup parasit yakni rangkaian kejadian yang muncul dari fase perkembangbiakkan dan penyebaran kembali ke inang baru. Dalam konteks ini memerlukan penelitian mengenai cara parasit melakukan perkembangbiakkan melalui langkah-langkah layaknya telur, larva, dan dewasa.

3. Interaksi Parasit dengan Inang

Parasitologi mengkaji interaksi antara parasit dan inangnya. Hal tersebut melibatkan proses penyerbuan parasit ke dalam inang, kemampuan parasit untuk terus hidup dan berkembang biak di dalam inang, serta respons kekebalan tubuh dan patologi inang terhadap parasit.

4. Penularan dan Epidemiologi Parasit

Parasitologi juga mengkaji penularan parasit dalam populasi inang dan epidemiologi penyakit yang diakibat oleh parasit. Hal ini mencakup penelitian mengenai aspek-aspek yang memberikan pengaruh pada penularan parasit layaknya inang perantara, lingkungan, dan tingkah laku manusia, serta pendekatan tentang pengendalian penyakit akibat parasit.

5. Pengobatan dan Pengendalian Parasit

Satu diantara faktor penting dalam parasitologi ialah penelitian mengenai pengobatan dan pengendalian penyakit yang diakibatkan oleh parasit. Dalam ini diperlukan pengembangan produk farmasi untuk menyembuhkan penyakit akibat parasit, vaksin, dan strategi pengendalian lainnya dalam rangka melawan penyakit parasit dan melakukan pencegahan terhadap penularan penyakit terkait.
 
Demikian penjelasan parasitologi: pengertian, klasifikasi, dan ruang lingkup. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi:
 
Syaifuddin. 2021. Ilmu Biomedik Dasar II. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.