Perilaku Produsen: Pengertian, Tujuan, dan Faktor yang Mempengaruhi

Table of Contents
Perilaku produsen adalah pendalaman mengenai bagaimana produsen ataupun perusahaan melakukan tindakan dalam pasar. Hal ini meliputi langkah yang diambil, keputusan, dan pendekatan yang digunakan oleh para produsen dalam upaya mereka untuk memproduksi, memasarkan, dan menjual produk berupa barang serta jasa kepada pelanggan.
 

Perilaku produsen sangat penting lantaran memberikan pengaruh terkait bagaimana pasar berjalan. Hal itu pun tidak lepas dari harga produk, penawaran, dan kualitas produk yang ditawarkan kepada pelanggan.
 

A. Pengertian Perilaku Produsen

Berikut ini beberapa pengertian perilaku produsen menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Paul A. Samuelson, perilaku produsen adalah suatu hal yang melibatkan mekanisme di mana perusahaan atau produsen berupaya memperbesar laba yang dimilikinya dengan memproduksi output yang paling tepat guna dengan menerapkan perpaduan aspek produksi yang tepat.
  • Menurut Philip Kotler, perilaku produsen adalah sikap yang dipengaruhi oleh lingkungan bisnis, pasar, kompetitor, dan pelanggan. Perilaku ini sendiri terdiri dari keputusan mengenai penetapan harga, penyaluran, pemasaran, dan pengembangan produk.
  • Menurut Ronald Coase, perilaku produsen adalah tingkah laku produsen yang dipengaruhi oleh biaya transaksi dalam mengatur kegiatan ekonomi di dalam maupun di luar perusahaan.
  • Menurut Alfred Marshall, perilaku produsen adalah sikap yang  mendapat pengaruh dari hubungan antara biaya produksi dan harga jual. Produsen akan mencari posisi di mana biaya margin sama dengan harga jual dalam rangka mencapai profit maksimum.
 

B. Tujuan Perilaku Produsen

Berikut ini beberapa tujuan dari adanya perilaku produsen antara lain.

1. Mencapai Laba Maksimum

Tujuan utama dari para produsen ialah untuk mencapai profit yang maksimal. Hal ini meliputi tindakan dalam menghasilkan produk berupa barang maupun jasa dengan biaya produksi yang tepat guna, menetapkan harga yang pas dengan permintaan pasar, dan memberikan kepastian secara jelas terkait penjualan yang mesti memadai untuk memaksimalkan laba bersih.
 

2. Pertumbuhan Bisnis

Para produsen kerap kali berupaya untuk mengembangkan bisnis secara luas bisnis mereka dengan mencari kesempatan baru, membuka pasar baru, ataupun mempromosikan barang serta jasa yang inovatif. Pertumbuhan yang berkesinambungan dapat menaikkan tingkat pangsa pasar dan keunggulan kompetitif.
 

3. Kualitas Produk

Produsen yang berhasil berupaya untuk menghasilkan produk berkualitas baik. Kualitas yang baik tentu saja dapat membangun nama baik brand yang kuat, menaikkan tingkat kepercayaan konsumen, dan meminimalisir biaya pemeliharaan ataupun pengajuan garansi.

4. Kelangsungan dan Keterlibatan Sosial Perusahaan

Seiring dengan meningkatnya kesadaran mengenai lingkungan dan keterlibatan sosial perusahaan, banyak produsen berupaya untuk menggunakan praktik bisnis yang berkesinambungan dan bertanggung jawab, melakukan pengelolaan limbah dengan cermat, serta memberi dukungan pada komunitas lokal dan program kemanusiaan.

5. Kepuasaan Konsumen

Mendapatkan pemahaman terkait kebutuhan dan minat konsumen termasuk aspek utama dari perilaku produsen yang berhasil. Produsen yang memusatkan perhatian pada minat konsumen cenderung mempunyai kesetiaan yang lebih tinggi dan memiliki penilaian yang positif dan selanjutnya dapat menaikkan tingkat penjualan.

6. Inovasi

Para produsen yang memiliki terobosan dalam mencari langkah baru untuk meningkatkan produksi ataupun mekanisme produksi mereka. Inovasi mampu menaikkan tingkat kompetisi, mendatangkan keunggulan produk, dan memberikan kemudahaan kepada perusahaan dalam menghadapi perubahan pasar ataupun teknologi.

7. Efisiensi Produksi

Satu diantara tujuan penting dari para produsen ialah mencapai efisiensi dalam mekanisme pembuatan produk mereka. Dalam hal ini membutuhkan penggunaan sumber daya secara optimal, meminimalisir limbah, mengurangi risiko terkait biaya produksi yang tidak perlu, dan menaikkan tingkat produktivitas.
 

8. Keamanan Produk

Para produsen berkomitmen untuk memberikan kepastian secara jelas terkait produk mereka aman dipakai oleh konsumen. Dalam hal ini diperlukan pengujian produk secara komprehensif, pemenuhan protokol keselamatan yang resmi diberlakukan, dan peringatan cepat bila terdapat masalah keamanan yang ditemui.

9. Kestabilan Finansial

Produsen berupaya untuk mewujudkan kestabilan finansial dalam kurun waktu yang panjang dengan melakukan manajemen modal, penanaman modal, dan utang secara cermat.

10. Daya Saing

Produsen mesti berkompetisi dengan perusahaan lain dalam pasar. Atas dasar itulah, tujuan penting dalam mencapai daya saing yang kuat ialah dengan memahami pasar, kompetitor, dan tren.
 

C. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Produsen

Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku produsen antara lain.

1. Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan merupakan satu diantara faktor penting yang bisa mempengaruhi perilaku produsesn. Bila perusahaan memusatkan perhatian pada pertumbuhan dan perluasan bisnis, badan usaha ini barangkali akan melakukan penanaman modal yang lebih banyak dalam penelitian dan pengembangan serta menerapkan pendekatan pemasaran yang ekspansif. Di samping itu, bila tujuan utama perusahaan ialah untuk profit jangka pendek, perusahaan terkait barangkali lebih cenderung untuk melakukan eksploitasi sumber daya alam terlalu banyak atau tidak memperhatikan praktik berkelanjutan.

2. Lingkungan Ekonomi

Situasi ekonomi global dan dalam negeri berperan penting dalam perilaku produsen. Saat muncul resesi atau ketidakstabilan ekonomi, produsen cenderung menanggapinya dengan menekan hasil produksi, memangkas biaya, dan melakukan penundaan dalam berinvestasi. Di samping itu, ketika ekonomi mengalami pertumbuhan, produsen lebih cenderung untuk menaikkan tingkat produksi dan mengambil risiko lebih besar mendapatkan profit maksimal.

3. Teknologi dan Terobosan

Level perkembangan teknologi dan terobosan dalam industri tertentu juga memberikan pengaruh pada perilaku produsen. Perusahaan yang menggunakan teknologi mutakhir dapat menaikkan tingkat efisiensi produksi, meminimalisir biaya, dan memperkenalkan barang maupun jasa yang lebih inovatif.

4. Peraturan Pemerintah

Perilaku produsen kerap kali dipengaruhi oleh peraturan pemerintah. Kebijakan perpajakan, peraturan lingkungan, dan undang-undang ketenagakerjaan merupakan contoh peraturan yang bisa memberikan pengaruh pada keputusan produsen mengenai penanaman modal, tempat produksi, dan tata cara bisnis.

5. Kebutuhan Pelanggan

Permintaan dan kesukaan terhadap produk dari pelanggan sangat mempengaruhi perilaku produsen. Para produsen akan melakukan penyesuaian produksi dan terobosan produk mereka untuk memenuhi kebutuhan serta minat pelanggan. Pemahaman yang mendetail mengenai pasar dan perilaku konsumen merupakan faktor kunci dalam memahami dinamika dan permintaan pasar.

6. Kompetisi di Pasar

Level kompetisi pada lingkup industri juga mempengaruhi perilaku produsen. Dalam pasar yang begitu berdaya saing, para produsen mesti berupaya untuk mempertahankan pangsa pasar mereka dengan menawarkan harga yang bersaing, tingkat keunggulan produk yang baik, dan jasa konsumen yang terbaik. Sedangkan, dalam pasar yang minim berdaya saing, produsen barangkali memiliki dominasi pasar yang lebih besar dan bisa mempengaruhi harga serta ketentuan pasar.

7. Sumber Daya dan Ketersediaan Pasokan

Ketersediaan bahan baku, pekerja, dan sarana maupun prasarana mempengaruhi pendekatan produksi dan keputusan tempat. Produsen patut melakukan peninjauan terkait dengan penggunaan dana yang efisien dan kualitas produksi dalam memanajemen sumber daya yang ada.

8. Transformasi Lingkungan Sosial dan Kultur

Perilaku produsen juga dapat terpengaruh oleh perubahan dalam nilai-nilai sosial dan budaya. Perusahaan yang cepat tanggap terhadap persoalan-persoalan lingkungan, norma, dan sosial sangat mungkin akan mendapatkan suport dari pelanggan dan khalayak umum secara keseluruhan.
 
Demikian penjelasan perilaku produsen: pengertian, tujuan, dan faktor yang mempengaruhi. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi:
 
Ansar. 2017. Teori Ekonomi Mikro. IPB Press. Bogor.