Struktur Modal: Pengertian, Tujuan, dan Jenis-Jenis
Table of Contents
Sruktur modal merupakan pandangan umum yang sangat penting dalam finansial perusahaan. Hal ini berkaitan dengan gabungan sumber dana yang dimanfaatkan oleh badan usaha untuk mendanai kegiatan operasional dan penanaman modalnya. Struktur modal meliputi gabungan antara utang dan aset bersih atau ekuitas yang digunakan oleh badan usaha untuk membiayai operasinya.
Penafsiran yang benar mengenai struktur modal tentunya sangat penting dalam pengambilan keputusan keuangan perusahaan. Strategi yang efektif dapat mempermudah perusahaan mengoptimalkan kinerjanya dan membantu memanajemen risiko dengan lebih tepat. Akan tetapi, perlu dicermati baik-baik bahwa masing- masing perusahaan mempunyai ciri khas unik, tentunya tidak ada satu strategi yang sesuai untuk semuanya. Hasil pertimbangan mengenai struktur modal mesti meninjau berbagai aspek seperti risiko, kebijakan pajak, dinamika bisnis, dan tujuan dari badan usaha itu sendiri.
A. Pengertian Struktur Modal
Berikut ini beberapa pengertian struktur modal menurut para ahli.- Menurut Ezra Solomon, pengertian struktur modal adalah hasil pertimbangan dari manajemen yang memerlukan peninjauan aspek-aspek layaknya biaya utang, biaya aset bersih, dan level risiko.
- Menurut Myron Gordon dan John Lintner, struktur modal adalah rangkaian unsur yang optimal antara utang dan ekuitas yang memperkecil biaya modal perusahaan dan ketika itu juga memaksimalkan nilai perusahaan.
- Menurut Brigham dan Houston, struktur modal adalah langkah-langkah perusahaan menggabungkan utang dan ekuitas dalam pembiayaan operasinya, dan fokus utamanya ialah untuk mencapai biaya modal yang sekecil mungkin.
- Menurut Richard Brealey dan Stewart Myers, struktur modal adalah suatu perbandingan antara berapa banyak hutang dan berapa banyak aset bersih yang dimanfaatkan oleh perusahaan dalam rangka membiayai investasinya.
B. Tujuan Struktur Modal
Berikut ini beberapa tujuan dari adanya struktur modal antara lain.1. Memperkecil Biaya Modal
Satu diantara tujuan dari struktur modal ialah untuk meminimalkan biaya modal pada entitas bisnis. Biaya modal itu sendiri meliputi bunga yang mesti dibayar terkait dengan utang dan biaya ekuitas yang dibayar kepada pemegang saham. Dengan adanya struktur modal yang tepat guna, badan usaha bisa memperkecil biaya ini, meningkatkan margin laba, dan mengoptimalkan nilai perusahaan.2. Meningkatkan Nilai Perusahaan
Tujuan utama dari struktur modal ialah untuk meningkatkan nilai perusahaan atau kapitalisasi pasar perusahaan. Adapun dalam teori yang ada, lebih dikenal sebagai Teori Modigliani-Miller. Menurut teori ini, nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modalnya saat aset-aset dan kegiatan bisnis pada perusahaan tetap konstan. Dengan demikan, nilai perusahaan akan sama dan tidak memandang berapa banyak utang maupun ekuitas yang digunakan untuk mendanai aset-aset terkait. Akan tetapi pada kenyataanya, pajak, biaya perantara, dan kesenjangan informasi dapat memengaruhi nilai perusahaan, karenanya struktur modal tetap menjadi faktor kunci.3. Mengelola Risiko dan Apresiasi
Struktir modal juga mesti meninjau level risiko yang bisa diterima oleh perusahaan. Terlalu banyak memakai hutang dapat menaikkan tingkat kebangkrutan. Adapun terlalu banyak menggunakan ekuitas dapat memperkecil potensi apresiasi bagi pemegang saham. Atas dasar itu, tujuan ialah untuk mencapai keselarasan yang sesuai antara risiko dan apresiasi.4. Memenuhi Kebutuhan Investasi
Struktur modal harus disusun untuk memenuhi kebutuhan investasi perusahaan yang bersifat jangka panjang. Hal tersebut melibatkan pendanaan untuk penanaman modal berupa aset fisik, penelitian maupun pengembangan, akuisisi, perluasan bisnsi, dan lain-lainnya. Struktur modal yang baik mesti memberikan keterjangkauan yang memadai terhadap modal untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan entitas bisnis.5. Mendatangkan Sumber Dana yang Stabil
Struktur modal yang baik juga dapat menunjang dalam mendatangkan sumber dana yang stabil bagi perusahaan. Hal ini meliputi tindakan dalam mengambil keputusan terkait sumber pendanaan jangka panjang yang bisa diandalkan seperti obligasi maupun ekuitas dengan tujuan untuk mencegah ketergantungan yang berlebihan pada sumber dana jangka pendek tentunya lebih rawan terhadap dinamika pasar.6. Mempertahankan Kemampuan Finansial
Entitas bisnis juga perlu menjaga kemampuan finansial. Dengan kata lain, perusahaan mesti memiliki kemampuan untuk mengubah struktur modalnya bila kondisi pasar ataupun kebutuhan bisnis mengalami perubahan. Contohnya saja, bila perusahaan ingin melangsungkan akusisi secara masif, tentunya perusahaan terkait mesti memiliki kemampuan dalam mengambil utang tambahan yang mungkin menjadi aset.C. Jenis-Jenis Struktur Modal
Berikut ini beberapa jenis dari struktur modal antara lain.1. Utang
Terdapat beberapa jenis struktur modal bila dicermati dari utang antara lain.- Utang Jangka Pendek. Utang jangka pendek merupakan utang yang wajib dilakukan pelunasan dalam waktu singkat, lazimnya kurang dari satu tahun. Contohnya saja ialah kredit bank yang bersifat jangka pendek dan utang komersial.
- Utang Jangka Panjang. Utang jangka panjang merupakan utang yang wajib dilunasi dalam periode lebih dari satu tahun. Jenis utang ini mencakup obligasi korporasi atau kredit jangka panjang dari institusi keuangan.
- Utang yang Dapat Dikonversi. Utang yang dapat dikonversi merupakan utang yang bisa diubah menjadi saham biasa perusahaan pada harga tertentu. Hal ini akan memberikan peluang terkait dengan kenaikan nilai saham perusahaan jika para investor menahan modalnya.
2. Ekuitas
- Saham biasa. Saham biasa merupakan model standar dari ekuitas yang diberikan kepada pemegang saham di lingkup perusahaan. Pemegang saham memiliki hak suara dalam penentuan langkah suatu perusahaan.
- Modal Tambahan yang Dibayar. Modal tambahan yang dibayar merupakan jumlah yang dibayarkan oleh para pemegang saham di atas nilai nominal saham mereka. Hal ini menunjukkan investasi secara langsung yang dilakukan oleh pemegang saham.
- Laba Ditahan. Laba ditahan merupakan akumulasi dari laba bersih yang belum dilakukan pembagian kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Suatu entitas bisnis dapat memanfaatkan laba ditahan untuk pembiayaan internal.
3. Modal Campuran
Terdapat beberapa jenis struktur modal jika dilihat dari modal campuran antara lain.- Obligasi Berbunga Tinggi. Obligasi berbunga tinggi merupakan format utang yang memiliki level bunga yang lebih tingga bila dibandingkan dengan obligasi biasa. Jenis utang ini kerap kali digunakan oleh perusahaan dengan profil pinjaman yang lebih minim.
- Saham Preferen. Saham preferen merupakan saham yang memberikan hak-hak yang telah ditentukan kepada pemegangnya, seperti pengutamaan dalam pembayaran dividen dan hak dalam melakukan konversi dari saham preferen ke saham biasa.
- Obligasi Partisipasi. Obligasi partisipasi merupakan bentuk utang yang memberikan hak kepada pemilik obligasi untuk ambil bagian dalam keuntungan perusahaan di atas tingkat bunga tetap.
4. Utang Mezzanine
Utang Mezzanine merupakan bentuk utang yang berada di antara utang biasa dan aset bersih. Lazimnya, utang mezzanine memiliki ciri-ciri khusus terkait ekuitas layaknya pilihan konversi ataupun hak partisipasi dalam keuntungan.5. Utang Subordinat
Utang subordinat merupakan jenis utang yang memiliki prioritas pembayaran yang lebih minim daripada utang-utang lainnya dalam struktur modal entitas bisnis. Utang subordinat memiliki risiko yang lebih tinggi namun kerap kali memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi.6. Utang Senior
Utang senior memiliki keutamaan pembayaran yang lebih tinggi jika dibandingan dengan utang subordinat dalam kasus kepailitan atau penjualan aset perusahaan.7. Utang Bersyarat
Utang Bersyarat merupakan utang yang mempunyai persyaratan tertentu yang mesti dipenuhi oleh badan usaha. Contoh saja, dalam suatu pinjaman barang kali memiliki syarat-syarat yang berhubungan dengan kinerja keuangan maupun rasio utang terhadap aset bersih.Demikian penjelasan tentang struktur modal: pengertian, tujuan, dan jenis-jenis. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.
Referensi:
Arifin, Agus Zainal. 2018. Manajemen Keuangan. Zahir Publishing. Sleman.