Sinematografi: Pengertian, Tujuan, dan Jenis-Jenis

Sinematografi merupakan seni maupun metode pembuatan film dengan memanfaatkan kamera dan unsur-unsur visual untuk menciptakan pengalam visual bagi pemirsa. Hal ini pun tidak lepas dari seleksi framing, pencahayaan warna, komposisi gambar, dan pengaturan visual lainnya untuk membentuk suasana, narasi, dan ekspresi artistik dalam sebuah karya film.
 

Sebagai unsur utama dalam produksi film, sinematografi tidak hanya terbatas pada metode pengambilan gambar, namun juga meliputi pemahaman komprehensif mengenai cerita visual, suasana, dan emosi yang ingin diutarakan oleh sutradara.

A.    Pengertian Sinematografi

Berikut ini beberapa pengertian sinematografi menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Daryn Okada, sinematografi adalah seni menciptakan gambar yang indah dan menggugah pikiran melalui penggunaan kamera, pencahayaan, dan framing. Ia juga menekankan bahwa setiap keputusan visual yang diambil oleh seorang sinematografer memiliki tujuan tertentu dalam memaparkan cerita dan emosi.
  • Menurut Roger Deakins, sinematografi adalah suatu hal yang berhubungan dengan tindakan menciptakan ikatan emosional antara pemirsa dan cerita melalui gambar-gambar yang kuat. Ia juga beranggapan bahwa di lingkup  sinematografi perlu adanya pemilihan sudut pandang, pencahayaan yang sesuai, dan pergerakan kamera yang efektif dalam membantu menyampaikan pesan yang ingin diutarakan oleh sutradara.
  • Menurut Sergei Eisenstein, sinematografi adalah seni menyeleksi dan menyusun gambar-gambar untuk menciptakan makna tertentu melalui hubungan antara gambar-gambar itu sendiri.
  • Menurut David Bordwell dan Kristin Thompson, sinematografi adalah apapun yang berhubungan dengan manipulasi unsur-unsur visual dalam film. Hal ini meliputi pemilihan kamera, framing, pencahayaan, dan gerakan kamera.
 

B.    Tujuan Sinematografi

Berikut ini beberapa tujuan dari sinematografi antara lain.
 

1.    Menyampaikan Cerita

Sinematografi memiliki tujuan penting yakni untuk menyampaikan cerita. Melalui pemanfaatan kamera, pencahayaan, dan komposisi visual, sinematografi memungkinkan penyampaian narasi secara kasat mata. Setiap pengaturan yang berhubungan dengan sudut kamera, framing, dan pergerakan kamera dipilih dengan teliti untuk memperkuat unsur cerita dan menyampaikan emosi kepada penonton.
 

2.    Menciptakan Suasana dan Membangkitkan Mood

Tujuan lain dari sinematografi ialah menciptakan suasana dan membangkitkan mood yang mendukung tema film. Pencahayaan, warna, dan penempatan objek benda di dalam frame dapat memengaruhi mood secara langsung. Contohnya saja ialah menggunakan pencahayaan yang kontras dapat menciptakan nuansa dramatis, adapun warna-warna lembut dapat memberikan kesan romantis.

3.    Mengungkap Karakter dan Memperlihatkan Hubungan Antar Tokoh

Sinematografi bertujuan untuk mengungkap karakter dan memperlihatkan hubungan antara tokoh melalui pendekatan visual. Aspek spesifik layaknya ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan komposisi frame dapat memberikan pengetahuan yang mendalam mengenai tokoh dan membuat penonton bersimpati dengan cerita dan karakter-karakternya.

4.    Membuat Penonton Merasa Seperti Berada di Dalam Dunia Cerita

Melalui penggunaan lokasi, set, dan dekor, sinematografi dapat membangkitkan suasana cerita. Pemilihan sudut kamera dapat mengungkapkan keindahan alam dan menciptakan suasana sepi yang menegangkan.
 

5.    Memperlihatkan Tema dan Motif

Sinematografi berupaya memperlihatkan tema dan motif yang ada dalam film. Pemanfaatan simbol visual, pengulangan motif tertentu, dan komposisi yang dipilih dengan cermat dapat memperkaya cerita. Hal ini akan membantu dalam mengarahkan atensi dari penonton pada pesan-pesan yang ingin diutarakan oleh sutradara.

6.    Menggunakan Efek Khusus dan Teknologi Terbaru

Dengan kemajuan teknologi, sinematografi juga bertujuan untuk menggabungkan efek khusus dan terknologi terbaru guna meningkatkan pengalaman visual pada penonton. Tujuan dari hal itu ialah menciptakan dunia yang lebih imajinatif dan menumbuhkan keingintahuan penonton melalui implementasi dari inovasi.

7.    Meningkatkan Keberlanjutan dan Inovasi

Sinematografi terus berupaya untuk berinovasi dan meningkatkan metode serta praktiknya, sejalan dengan tren keberlanjutan yang berkembang di industri film. Hal ini meliputi penerapan teknologi yang ramah lingkungan, pengembangan metode sinematografi baru, dan menerapkan gaya visual yang baru serta inovatif untuk memberikan pengalaman yang lebih menarik bagi penonton.

C.    Jenis-Jenis Sinematografi

Berikut ini beberapa jenis dari sinematografi antara lain.

1.    Sinematografi Naratif

Sinematografi naratif merupakan jenis sinematografi yang berfokus pada pengembangan cerita melalui gambar yang bergerak. Pakar Sinematografi memilih sudut pandang, pencahayaan, dan pergerakan kamera untuk mendukung alur cerita. Metode ini memerlukan pemilihan lensa yang sesuai, framing yang tepat sasaran, dan pencahayaan yang memperlihatkan emosi ataupun suasana dari setiap adegan.

2.    Sinematografi Dokumenter

Tujuan dari adanya sinematografi dokumenter ialah merekam suatu kenyataan yang mencerminkan kejadian sebenarnya. Walaupun masih memerlukan unsur seni dan keindahan, pakar sinematografi dalam konteks ini mesti bisa mengabadikan momen-momen yang bersifat spontan dan natural. Pemilihan sudut pandang dan komposisi visual tetap penting, akan tetapi sesekali tanpa adanya skenario yang terencana.

3.    Sinematografi Eksperimental

Sinematografi eksperimental mendalami batas-batas medium film. Hal ini membutuhkan metode-metode yang inovatif dan kerap kali tidak konvensional, layaknya penggunaan efek visual, penyuntingan yang rumit, dan gabungan dari berbagai jenis media. Tujuan dari dibuatnya sinematografi eksperimental ialah menciptakan pengalaman sinematik yang unik dan mengembangkan seni ke tingkat yang lebih tinggi.

4.    Sinematografi Genre

Setiap genre film memiliki karakteristik sinematografi yang unik. Contohnya, sinematografi horor dapat memanfaaatkan pencahayaan yang kontras untuk menimbulkan rasa takut. Adapun sinematografi film aksi cenderung berfokus pada pergerakan kamera yang dinamis dan tata adegan yang memukau.

5.    Sinematografi Animasi

Sinematografi dalam animasi membutuhkan penciptaan dunia visual dari awal, lazimnya dengan menggunakan teknologi komputer. Pemilihan warna, pencahayaan, dan framing tetap penting dalam mengungkapkan emosi serta menghadirkan suasana dalam cerita animasi.

6.    Sinematografi Musikal

Film musikal memfokuskan penggunaan musik sebagai bagian dari cerita utama. Jenis sinematografi ini mesti mendukung ekspresi seni seperti gerakan kamera yang dinamis, framing yang dramatis, dan penerapan tata cahaya yang kreatif selama adegan musikal.

7.    Sinematografi Seni

Sinematografi seni kerap kali ditemukan dalam film-film arthouse dan karya seni yang lebih inovatif. Hal ini pun tidak lepas dari pembuatan gambar-gambar yang memukau dan simbolis untuk mendukung tema maupun membantu dalam menyampaikan pesan seni.

8.    Sinematografi Virtual Reality

Dengan berkembangnya teknologi virtual reality, sinematografi ini menghadirkan pengalaman sinematik yang mendalam. Pakar sinematografi mesti mempertimbangkan bagaimana penonton dapat berinteraksi dengan lingkungan dan bagaimana memaparkan cerita dalam bentuk yang lebih interaktif.
 
Demikian penjelasan tentang  sinematografi: pengertian, tujuan, dan jenis-jenis. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi:
 
Latief, Rusman. 2021. Jurnalistik Sinematografi. Kencana. Jakarta.