Akuakultur: Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup

Daftar Isi
Akuakultur merupakan suatu cara kerja dari budidaya organisme air, entah itu ikan, udang, moluska, maupun tanaman air yang dilangsungkan di lingkungan yang terkendali, layaknya kolam, tambak, dan sistem Recirculating Aquaculture Systems (RAS).
 
 
Tujuan dari penerapan akuakultur ialah untuk menghasilkan dan mengelola sumber daya perairan secara berkesinambungan dalam memenuhi kebutuhan konsumsi, menaikkan tingkat pedapatan petani, menekan populasi ikan liar,dan memperkuat ekosistem alam.
 

A. Pengertian Akuakultur

Berikut ini beberapa pengertian akuakultur menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Robert R. Stickney, akuakultur adalah suatu bentuk program pertanian yang memerlukan pemeliharaan dan pengelolaan organisme air untuk tujuan produksi pangan, bahan baku industri, dan penjagaan ekosistem.
  • Menurut Dr. James S. Diana, akuakultur adalah suatu aktivitas yang berhubungan dengan perkembangbiakkan, pemeliharaan, dan panen organisme air dalam lingkungan buatan maupun terkontrol untuk memenuhi kebutuhan manusia.
  • Menurut Michael B. New, akuakultur adalah suatu tatanan manajemen produksi yang meliputi pemeliharaan hewan air dalam suatu lingkungan yang terkontrol untuk meningkatkan pertumbuhan, perkembangbiakkan, dan produksi hasil perikanan secara tepat guna.
  • Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), akuakultur adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan budidaya organisme air, entah itu dalam lingkungan air tawar maupun air laut yang bertujuan memproduksi hasil perikanan untuk konsumsi manusia, pakan ternak, dan bahan baku industri lainnya.

B. Tujuan Akuakultur

Berikut ini tujuan dari akuakultur antara lain.

1. Memenuhi Kebutuhan Pangan Dunia

Tujuan utama dari akuakultur ialah memenuhi kebutuhan pangan dunia. Akuakultur sendiri mencakup budidaya organisme air layaknya ikan, udang, dan moluska. Meningkatnya jumlah populasi manusia yang pesat dan penurunan persediaan ikan alami tentunya mendorong pencarian sumber protein alternatif. Akuakultur menjadi solusi penting dalam penyediaan pasokan pangan yang berkesinambungan dan untuk mencapai ketahanan di tingkat dunia.
 

2. Melestarikan Sumber Daya Alam

Dalam sudut pandang pelestarian, penerapan akuakultur bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam yang ada di perairan. Dengan mengembangkan berbagai pelaksanaan kegiatan budidaya yang berkesinambungan, layaknya pemilihan lokasi yang tepat dan pemanfaatan pakan yang efisien, akuakultur dapat menjaga ekosistem perairan alami dari eksploitasi yang berlebihan.

3. Meningkatkan Perekonomian Lokal

Akuakultur juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian lokal, khususnya di masyarakat pesisir dan pedesaan yang kerap kali bergantung pada sektor perikanan. Dengan membuka peluang pekerjaan, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat rantai pasok lokal, akuakultur dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang berarti di berbagai daerah.

4. Menambah Sumber Pendapatan Petani

Pemberdayaan akuakultur memungkinkan petani maupun pelaku usaha di bidang ini dapat menambah sumber pendapatannya. Hal ini dapat membantu dalam meminimalkan risiko keuangan yang berhubungan dengan kegiatan pertanian tunggal, sambil memberikan kesempatan untuk mengintegrasikan keahlian konvensional dengan teknologi modern dalam upaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
 

5. Rehabilitas dan Konservasi Spesies

Akuakultur juga berperan dalam rehabilitas dan konservasi spesies yang diambang kepunahan. Dengan memfokuskan pada budidaya dan pelestarian spesies ikan tertentu, akuakultur dapat memelihara keragaman genetik dan meningkatkan populasi spesies yang barang kali terancam oleh aktivitas manusia maupun perubahan lingkungan.

6. Inovasi Teknologi dan Riset

Tujuan lain dari akuakultur ialah mendorong inovasi dan riset dalam bidang pengelolaan akuakultur yang berkesinambungan. Dengan terus meningkatkan teknik budidaya yang efisien, penanggulangan penyakit, dan pengawasan lingkungan, akuakultur dapat terus bertumbuh sebagai sektor yang lebih hijau dan berkelanjutan.
 

C. Ruang Lingkup Akuakultur

Berikut ini beberapa aspek penting dalam ruang lingkup akuakultur antara lain.

1. Spesies yang Dibudidayakan

Ruang lingkup akuakultur memerlukan berbagai spesies organisme air. Hal ini mencakup ikan air tawar dan laut layaknya salmon, nila, maupun tuna. Adapun, dikelompok moluska terdapat tiram dan kerang dan dikelompok  krustasea terdapat udang bahkan tanaman air layaknya ganggang dan rumput semuanya bisa dibudidayakan secara akuakultur. Setiap spesies membutuhkan pendekatan budidaya yang khusus sesuai dengan kebutuhan biologisnya.

2. Sistem Budidaya

Akuakultur memerlukan berbagai sistem budidaya, mulai dari kolam dan tambak hingga proses Recirculating Aquaculture System (RAS). Masing-masing sistem memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri. Kolam dan tambak lazimnya dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar. Adapun Recirculating Aquaculture System (RAS) menggunakan teknologi canggih untuk mengontrol kualitas air dan menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan organisme air.

3. Pengelolaan Lingkungan

Aspek lingkungan begitu penting dalam akuakultur. Pengelolaan air, kualitas air, dan pengawasan lingkungan lainnya menjadi hal terpenting untuk menghindari pencemaran dan menjaga kondisi kesehatan organisme yang dibudidayakan. Keberlangsungan menjadi kunci dalam mengembangkan strategi pelaksanaan akuakultur yang peduli terhadap lingkungan.

4. Nutrisi dan Pakan

Nutrisi dan pakan termasuk aspek penting dalam akuakultur. Para peternak mesti mengetahui secara jelas mengenai organisme yang dibudidayakan khususnya dalam hal mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan maksimal. Komposisi pakan, pengelola pakan, dan strategi pemberian pakan yang tepat guna termasuk bagian penting dari keberhasilan budidaya.

5. Kesehatan dan Penanganan Penyakit

Kesehatan organisme air termasuk prioritas utama dalam akuakultur. Penanganan penyakit, vaksinasi, dan peninjauan kesehatan secara berkala menjadi elemen penting dari manajemen akuakultur. Upaya pengendalian penyakit merupakan poin penting dalam menghindari kerugian produksi.

6. Aspek Sosial dan Ekonomi

Akuakultur juga tidak lepas dari aspek sosial dan ekonomi, termasuk dampaknya terhadap masyarakat setempat dan ekonomi daerah. Pemberdayaan komunitas lokal, partisipasi masyarakat, dan distribusi manfaat ekonomi merupakan aspek-aspek penting untuk mempertahankan keberlanjutan praktik akuakultur dalam jangka panjang.

7. Inovasi dan Teknologi

Seiring dengan kemajuan teknologi, akuakultur terus mengalami perkembangan. Penggunaan sensor, automasi, dan teknologi informasi menjadi bagian penting dalam meningkatkan efisiensi operasional, pengawasan lingkungan, dan manajemen produksi akuakultur.

Demikian penjelasan tentang akuakultur: pengertian, tujuan, dan ruang lingkup. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi:
 
Muchlisin, Z. A. 2019. Pengantar Akuakultur. Syiah Kuala University Press Darussalam. Banda Aceh.