Pengembangan Sistem: Pengertian, Tujuan, dan Prinsip

Pengembangan sistem merupakan proses rekayasa yang sistematis dan terencana untuk menciptakan, meningkatkan, maupun memelihara suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan mengatasi masalah tertentu.
 

Dengan adanya pengembangan sistem, organisasi dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas layanannya. Organisasi yang dapat memahami kebutuhannya dengan baik dan mengembangkan sistem yang sesuai, tentunya organisasi tersebut lebih siap menghadapi tantangan yang kompleks dan dinamis dalam lingkungan bisnis modern.

A.    Pengertian Pengembangan Sistem

Berikut ini beberapa pengertian pengembangan sistem menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Alfred Davis, pengembangan sistem adalah suatu upaya untuk membangun sistem yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna dengan mengikuti tahapan-tahapan yang terstruktur.
  • Menurut Roger S. Pressman, pengembangan sistem adalah suatu bidang keilmuan yang mempelajari proses pembuatan sistem secara sistematis dan terencana, termasuk tahap perencanaan, analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan.
  • Menurut James A. Senn, pengembangan sistem adalah upaya terencana dan terstruktur untuk menciptakan, meningkatkan, maupun mempertahankan suatu sistem yang mencakup manusia, proses, informasi, teknologi, dan infrastruktur. 
  • Menurut George M. Marakas, pengembangan sistem adalah suatu proses yang memerlukan pengenalan, perencanaan, pembuatan, uji coba, dan pemanfaatan sistem informasi untuk membantu dalam mencapai tujuan organisasi.
 

B.    Tujuan Pengembangan Sistem

Berikut ini beberapa tujuan dari pengembangan sistem yang perlu diketahui antara lain.
 

1.    Menggunakan Teknologi untuk Melakukan Proses Bisnis

Pengembangan sistem bertujuan mengurangi kesalahan dan meningkatkan kualitas output dengan menggunakan teknologi untuk mengatur proses bisnis. Penggunaan sistem otomatis untuk dalam rangka menggantikan tugas-tugas manual dapat meningkatkan efektivitas dan produktivitas perusahaan. Selain itu, dengan mengotomastiskan proses bisnis, perusahaan dapat mengurangi risiko kesalahan manusia dan mempercepat waktu penyelesaian, sehingga perusahaan dapat lebih cepat menangkap peluang pasar.
 

2.    Meningkatkan Kinerja Operasional

Pengembangan sistem juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja operasional perusahaan secara keseluruhan. Sistem yang dirancang dengan baik dapat membantu perusahaan untuk mengelola sumber daya, menjadwalkan tugas, dan memantau kinerja. Dengan mengurangi waktu dan biaya yang terbuang, perusahaan dapat meningkatkan produktivitasnya.
 

3.    Menyediakan informasi Akurat dan Cepat

Sistem dibangun untuk memberikan informasi akurat dan cepat kepada pengguna yang memiliki izin untuk menggunakannya. Hal ini meliputi pembuatan laporan, analisis data, dan pemantauan kinerja secara real-time. Dengan informasi yang relevan yang selalu tersedia, pengambilan keputusan dapat menjadi lebih efisien dan efektif.

4.    Meningkatkan Kualitas Produk dan Layanan

Pengembangan sistem juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Melalui penerapan teknologi, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses produksi beserta layanan yang dapat berdampak pada peningkatan kepuasan pelanggan.
 

5.    Meningkatkan Keamanan Informasi

Perusahaan harus mengutamakan keamanan informasi dalam pengembangan sistem, lantaran ancaman keamanan cyber semakin kompleks. Tujuannya adalah untuk mengamankan data sensitif, mengatur akses, dan mengembangkan solusi keamanan yang dapat bertahan dari ancaman keamanan yang terus berubah.
 

6.    Membuat Solusi yang dapat Disesuaikan dan Fleksibel

Pengembangan sistem juga bertujuan untuk membuat solusi yang dapat disesuaikan dan fleksibel dengan kebutuhan bisnis yang terus berkembang. Kemampuan sistem untuk menyesuaikan diri dengan perubahan merupakan kunci untuk keberhasilan perusahaan dalam lingkungan bisnis yang terus berubah.
 

7.    Mengurangi Biaya Operasional

Perusahaan harus berupaya untuk mengurangi biaya operasional dengan meningkatkan efisiensi, mengotomatiskan proses, dan mengelola sumber daya secara lebih efektif. Sistem yang dapat mengelola sumber daya secara efisien dapat membantu perusahaan untuk menghemat uang dan meningkatkan keuntungan.
 

C.    Prinsip Pengembangan Sistem

Berikut ini beberapa prinsip pengembangan sistem  antara lain.
 

1.    Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan adalah pondasi dalam pengembangan sistem. Pengembang harus benar-benar memahami apa yang dibutuhkan pengguna dan pemangku kepentingan pada tahap ini. Proses tersebut meliputi pengumpulan dan analisis informasi mengenai apa yang dibutuhkan pengguna serta pemangku kepentingan.
 

2.    Perancangan Sistem

Setelah memahami kebutuhan pengguna, pengembang akan membuat gambaran umum mengenai bagaimana sistem akan bekerja. Hal ini meliputi perencanaan struktur, desain unit ataupun bagian, dan tampilan sistem. Tujuan dari tahap tersebut ialah untuk menggambarkan secara detail bagaimana sistem akan bekerja dan bagaimana pengguna akan berinteraksi dengannya.
 

3.    Implementasi

Tahap implementasi mencakup proses mengubah model sistem menjadi program komputer yang dapat dijalankan. Pengembang harus melakukan pengecekan kesesuaian antara kode dan desain secara berkala. Proses ini juga membutuhkan pengujian komponen untuk memastikan bahwa setiap komponen berfungsi sebagaimana mestinya.
 

4.    Pengujian

Pengujian merupakan upaya sistematis untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan dalam sistem sebelum sistem tersebut digunakan oleh pengguna. Adapun pengujian fungsionalitas, kinerja, keamanan, dan kompatibilitas dilakukan untuk menemukan maupun memperbaiki bug, sehingga sistem siap untuk digunakan.
 

5.    Penerapan Sistem

Setelah sistem terbukti berfungsi dengan baik dan memenuhi kebutuhan pengguna, sistem siap untuk diterapkan secara penuh. Pemasangan perangkat lunak, pelatihan pengguna, dan migrasi data termasuk langkah-langkah penting dalam penerapan sistem. Pengembang harus memberikan bantuan teknis kepada pengguna selama periode awal setelah penerapan.
 

6.    Pemeliharaan

Tahap pemeliharaan dimulai setelah sistem diimplementasikan dan mencakup berbagai aktivitas layaknya perbaikan bug, peningkatan fitur, dan modifikasi sistem. Pengembang juga dapat melakukan perubahan pada sistem untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang berubah seiring berjalannya waktu.
 

7.    Manajemen Proyek

Manajemen proyek merupakan proses yang sistematis untuk merencanakan, mengimplementasikan, dan mengawasi pengembangan sistem. Manajemen proyek mencakup tiga aspek penting yakni pengaturan jadwal, alokasi sumber daya, dan mitigasi risiko.
 

8.    Dokumentasi

Dokumentasi sistem merupakan sumber daya penting untuk memahami cara kerja sistem dan bagaimana memeliharanya. Hal ini meliputi dokumentasi desain, dokumentasi kode, dan dokumentasi pengguna. Dokumentasi yang baik dapat mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk memelihara sistem.

Demikian penjelasan tentang pengembangan sistem: pengertian, tujuan, dan prinsip. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi:
 
Jauhari, Achmad., Anamisa, Devie Rosa., Mufarroha, Fifin Ayu. 2022. Analisis dan Desain Sistem Informasi (Pendekatan Pengembangan System). Media Nusa Creative. Malang.