Uang Saku: Pengertian, Tujuan Pemberian, dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Daftar Isi
Uang saku merupakan bantuan keuangan yang diberikan orang tua kepada anak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti membeli makanan, minuman, atau keperluan lainnya. Orang tua memberikan uang saku agar anak dapat memahami nilai uang, belajar mengelola keuangannya sendiri, dan mengembangkan kemandirian.
 
 
Selain itu, pemberian uang saku dapat menjadi sarana bagi anak untuk belajar mengelola keuangan dengan bijak, membuat keputusan yang bertanggung jawab, dan meningkatkan rasa percaya dirinya. Dengan mengelola uang saku, anak-anak dilatih untuk membuat keputusan keuangan secara mandiri dan belajar menerima konsekuensi dari pilihannya.

A.  Pengertian Uang Saku

Berikut ini beberapa pengertian uang saku menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Suparyanto dan Rosad, uang saku adalah bantuan finansial untuk keperluan pribadi, seperti jajan, transportasi, dan kebutuhan lainnya.
  • Menurut Santrock, uang saku adalah pemberian rutin dari orang tua atau wali kepada anak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
  • Menurut Elizabeth Hurlock, uang saku adalah sarana pembelajaran bagi anak-anak untuk memahami nilai dan cara mengelola keuangan secara bertanggung jawab.
  • Menurut Wahyuni, uang saku adalah salah satu sarana edukasi orang tua untuk menanamkan nilai-nilai penting seperti pengelolaan keuangan dan kemampuan mengatur anggaran pada anak.
  • Menurut Seifert dan Hoffnung, uang saku adalah salah satu cara orang tua dalam memfasilitasi anak untuk belajar tentang konsep pengelolaan keuangan dan pentingnya mengatur anggaran dengan efektif.
 

B.  Tujuan Pemberian Uang Saku

Berikut ini beberapa tujuan dari pemberian uang saku antara lain.
 

1.    Mengajarkan Mengelola Keuangan

Memberikan uang saku kepada anak merupakan cara yang bermanfaat untuk membantunya belajar mengelola keuangan. Memiliki uang saku akan membantu anak belajar merencanakan pengeluaran, membuat anggaran, dan mengambil keputusan terkait keuangan. Dengan uang saku, anak dapat belajar tentang menabung, membelanjakan uang dengan bijak, dan menentukan prioritas keuangannya.

2.    Meningkatkan Kemandirian

Memberikan uang saku akan melatih anak untuk menjadi individu yang mandiri secara finansial. Kemampuan dalam mengelola keuangan dan kemandirian dalam mengambil keputusan tumbuh seiring dengan pemberian uang saku kepada anak. Hal ini meningkatkan kemampuan anak dalam mengelola keuangan dan menjadi pribadi yang mandiri.

3.    Mengajarkan Nilai dan Konsekuensi

Pemberian uang saku akan membantu anak belajar tentang nilai dan konsekuensi finansial dari setiap pengeluaran. Pengalaman pahit dan manis mengajarkan bahwa uang tidak mudah didapat dan harus dijaga dengan baik. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya mengatur keuangan dengan baik, karena jika tidak, uang bisa habis sebelum waktunya.

4.    Mendorong Kebiasaan Menabung

Kebiasaan menabung dapat ditanamkan sejak dini melalui pemberian uang saku. Edukasi tentang pentingnya mengalokasikan sebagian uang untuk masa depan atau kebutuhan mendesak dapat membantu anak-anak menjadi individu yang bertanggung jawab. Membiasakan menabung di usia muda dapat menumbuhkan kebiasaan finansial positif yang bermanfaat seumur hidup.

5.    Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis untuk Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

Mengelola uang saku dapat melatih anak untuk menimbang kebutuhan dan keinginan sebelum membeli sesuatu. Selain itu, mengelola uang saku juga membantu anak-anak belajar untuk menunda kesenangan dan memprioritaskan kebutuhan jangka panjang. Menguasai kemampuan ini sangatlah penting untuk memperkuat kecerdasan dan kemampuan mengambil keputusan yang bijak di kemudian hari.

6.    Memberikan Apresiasi dan Semangat

Orang tua dapat memberikan uang saku sebagai bentuk pengakuan atas pencapaian anak, seperti nilai akademis yang memuaskan atau membantu menyelesaikan tugas rumah tangga. Hal ini dapat membangkitkan semangat dan mendorong anak-anak untuk terus berusaha keras dan mencapai tujuannya.

7.    Memberikan Fasilitas Pembelajaran

Memanfaatkan uang saku sebagai alat pembelajaran dapat membantu anak-anak memahami konsep dasar keuangan. Saat memberikan uang saku, orang tua dapat mengajarkan konsep keuangan dasar kepada anak-anak, seperti pentingnya menghindari utang, cara menggunakan uang secara bijak, dan memahami nilai kerja keras dalam memperoleh uang.

C.  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Uang Saku

Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi uang saku antara lain.

1.    Pendapatan Orang Tua

Dalam hal pemberian uang saku kepada anak-anak, pendapatan orang tua memegang peranan penting. Uang saku anak-anak dari keluarga kaya umumnya lebih besar dibandingkan dengan anak-anak dari keluarga miskin. Anak-anak dari keluarga kaya mendapat uang saku lebih banyak karena orang tuanya memiliki lebih banyak uang. Di sisi lain, keluarga dengan kondisi keuangan yang tidak stabil perlu lebih cermat dalam mengatur keuangan, sehingga uang saku yang diberikan kepada anak-anak cenderung lebih sedikit.

2.    Kebutuhan Anak

Kebutuhan anak menjadi salah satu faktor penentu dalam pemberian uang saku. Kegiatan ekstrakurikuler, seperti olahraga, musik, atau lainnya, dapat meningkatkan kebutuhan uang saku anak. Tidak hanya itu, kebutuhan uang saku anak dapat meningkat seiring dengan perkembangan kemampuannya dalam mengelola keuangan sendiri, seperti membeli makanan atau transportasi.

3.    Usia Anak

Jumlah uang saku yang diberikan kepada anak lazimnya meningkat seiring dengan pertambahan usianya. Anak yang lebih tua umumnya memiliki kebutuhan dan tuntutan yang lebih banyak, sehingga uang saku yang diterimanya pun lebih banyak daripada anak yang lebih muda. Hal ini disebabkan oleh peningkatan tanggung jawab anak seiring bertambahnya usia, sehingga anak tersebut membutuhkan uang saku yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Misalnya, remaja membutuhkan uang untuk membeli alat tulis, pulsa telepon, atau camilan.

4.    Lokasi Tempat Tinggal

Lokasi tempat tinggal perlu dipertimbangkan dalam menentukan jumlah uang saku yang tepat bagi anak. Perbedaan biaya hidup di kota dan desa dapat menjadi alasan mengapa anak-anak di kota umumnya menerima uang saku yang lebih tinggi. Pengeluaran untuk berbagai keperluan di kota umumnya lebih besar dibandingkan di desa, seperti biaya makan, ongkos kendaraan, dan kegiatan hiburan. Oleh karena itu, uang saku yang diberikan kepada anak perlu disesuaikan dengan kondisi ekonomi di tempat tinggalnya, sehingga anak dapat memenuhi kebutuhannya dengan cukup tanpa membebani orang tua.

5.    Kebijakan Keluarga

Setiap keluarga menerapkan kebijakan yang berbeda dalam mengatur uang saku anak. Uang saku bisa menjadi sarana edukasi bagi anak untuk belajar mengatur keuangan. Beberapa keluarga memberikan uang saku tambahan kepada anak yang berprestasi di sekolah atau berperilaku baik. Kebijakan ini mencerminkan prinsip-prinsip dan keyakinan yang dipegang teguh oleh keluarga tersebut.

6.    Inflasi dan Biaya Hidup

Inflasi dan fluktuasi biaya hidup menjadi faktor penting dalam menentukan jumlah uang saku yang diberikan kepada anak. Naiknya inflasi dan harga barang maupun jasa perlu diimbangi dengan penyesuaian uang saku agar anak-anak terpenuhi kebutuhannya. Penting bagi orang tua untuk melihat kondisi keuangan sebelum memberi uang saku kepada anak.

7.    Kebiasaan Teman Sebaya

Uang saku anak juga dipengaruhi oleh kebiasaan teman-temannya. Anak terkadang menuntut uang saku lebih banyak karena melihat uang saku temannya lebih besar. Permasalahan uang saku ini umum terjadi di lingkungan sekolah atau komunitas tempat anak bersosialisasi.

Demikian penjelasan tentang uang saku: pengertian, tujuan pemberian, dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi:

Elyta, Riawani., Mutia, Risa. 2020. Kecil-Kecil Jago Finansial. Penerbit Laksana. Yogyakarta.