Oksidasi: Pengertian dan Unsur-Unsur

Daftar Isi
Oksidasi merupakan suatu proses di mana suatu zat mengalami peningkatan bilangan oksidasi. Adapun perubahan bilangan oksidasi suatu atom selalu diimbangi oleh perubahan bilangan oksidasi atom lain dengan arah yang berlawanan.
 
 
Meskipun sering dikaitkan dengan penambahan oksigen atau penghilangan hidrogen, konsep oksidasi lebih luas dari itu. Contohnya saja, proses perkaratan pada pagar besi merupakan ilustrasi yang umum dari reaksi oksidasi.

A. Pengertian Oksidasi

Berikut ini beberapa pengertian oksidasi menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Robert Boyle, oksidasi adalah reaksi kimia yang menyebabkan suatu zat kehilangan satu atau lebih elektron.
  • Menurut Pauling Linus, oksidasi adalah peristiwa suatu zat melepaskan elektron sehingga bilangan oksidasinya bertambah.
  • Menurut Johannes Brønsted, oksidasi adalah perubahan kimia yang menyebabkan suatu zat menjadi lebih positif, sedangkan reduksi menyebabkan suatu zat menjadi lebih negatif.
  • Menurut Svante Arrhenius, oksidasi adalah reaksi kimia yang menyebabkan peningkatan muatan positif suatu partikel.
  • Menurut Rudolf Clausius, oksidasi adalah proses di mana suatu zat melepaskan elektron dan seringkali bereaksi dengan oksigen.
 

B. Unsur-Unsur Oksidasi

Berikut ini unsur-unsur dari oksidasi antara lain.

1. Bilangan Oksidasi (Oxidation Number)

Bilangan oksidasi merupakan bilangan yang diberikan pada suatu atom dalam senyawa untuk menunjukkan tingkat oksidasi atau reduksi atom tersebut. Bilangan ini menggambarkan distribusi muatan pada atom dalam suatu senyawa. Kenaikan bilangan oksidasi mengindikasikan bahwa suatu atom telah melepaskan elektron, sedangkan penurunan bilangan oksidasi menandakan penerimaan elektron. Bilangan ini memberikan informasi tentang bagaimana atom berubah selama reaksi kimia berlangsung.

2. Reaksi Oksidasi (Oxidation Reaction)

Reaksi oksidasi merupakan proses di mana terjadi perpindahan elektron dari suatu zat ke zat lain. Dalam proses ini, unsur mengalami kehilangan elektron sehingga bilangan oksidasinya menjadi lebih positif. Oksidasi bukan hanya proses bereaksi dengan oksigen, melainkan mencakup semua reaksi pelepasan elektron. Misalnya dalam pembakaran bensin, atom-atom karbon dalam bensin melepaskan elektron dan bereaksi dengan oksigen membentuk karbon dioksida.

3. Oksidator (Oxidizing Agent)

Oksidator merupakan zat yang menerima elektron dari zat lain dalam suatu reaksi kimia. Oksidator mengalami penurunan bilangan oksidasi saat menerima elektron. Gas oksigen, ion peroksida, dan ion permanganat sering berperan sebagai penerima elektron dalam berbagai reaksi kimia. Sifat oksidator yang kuat membuat zat-zat ini sangat berguna dalam berbagai proses industri, seperti desinfeksi dan produksi bahan kimia.

4. Energi Aktivasi Oksidasi (Activation Energy of Oxidation)

Energi aktivasi oksidasi adalah energi minimum yang dibutuhkan untuk memicu tahap awal oksidasi. Semua reaksi kimia, termasuk oksidasi, membutuhkan asupan energi di awal proses. Panas menjadi bentuk energi yang dominan dalam memicu banyak reaksi kimia. Bila energi yang dibutuhkan untuk memulai oksidasi sedikit, reaksi akan berjalan lancar dan cepat pada suhu rendah. Sebaliknya, Jika energi yang diperlukan untuk memulai reaksi sangat tinggi, reaksi biasanya sulit terjadi pada kondisi normal dan membutuhkan tambahan energi atau zat pereaksi khusus. Mempelajari proses awal oksidasi sangat krusial untuk mendesain sistem industri yang produktif, terutama dalam menghasilkan energi dan mengolah bahan kimia.

5. Produk Oksidasi (Oxidation Products)

Produk oksidasi merupakan zat akhir yang dihasilkan dari proses oksidasi. Jenis produk yang dihasilkan sangat bergantung pada zat yang dioksidasi dan faktor-faktor reaksi lainnya. Produk oksidasi seringkali memiliki karakteristik yang berbeda dari zat asalnya, seperti oksida logam, peroksida, dan molekul organik yang telah teroksidasi. Sebagai contoh, ketika glukosa teroksidasi, hasilnya adalah karbon dioksida dan air. Pentingnya memahami produk oksidasi dalam analisis kimia, ilmu lingkungan, dan biokimia terletak pada perbedaan sifat kimia dan fisiknya dibandingkan dengan zat asalnya.

6. Katalis dalam Reaksi Oksidasi (Catalysts in Oxidation Reactions)

Katalis merupakan zat yang mempercepat laju reaksi oksidasi tanpa mengalami perubahan kimia setelah reaksi selesai. Katalis dalam reaksi oksidasi menyediakan jalur reaksi alternatif yang membutuhkan energi lebih rendah, sehingga reaksi dapat terjadi lebih cepat. Katalis memiliki berbagai bentuk fisik, mulai dari zat padat, cair, hingga gas. Logam mulia seperti platinum dan nikel, serta senyawa logam, merupakan pilihan yang populer sebagai katalis. Selain itu, katalis menjadi komponen penting dalam berbagai proses industri seperti produksi bahan kimia, penyulingan minyak bumi, dan penanganan gas buang, di mana reaksi oksidasi merupakan inti dari proses tersebut.

Demikian penjelasan tentang oksidasi: pengertian, dan unsur-unsur. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.
 
Referensi:
 
Handayani, Estiningsih Tri. 2022. Kimia Dasar. Pascal Books. Tangerang Selatan.