Arus Kas: Pengertian, Fungsi, dan Jenis

Table of Contents
Arus kas merupakan laporan berupa ringkasan kuantitatif yang menunjukkan peningkatan atau penurunan kas perusahaan sebagai akibat dari berbagai transaksi yang melibatkan uang tunai. Laporan ini mengklasifikasikan arus kas ke dalam tiga kelompok besar berdasarkan jenis aktivitas yang menghasilkan atau menggunakan kas, yaitu aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.


Arus kas yang sehat memungkinkan perusahaan untuk membayar utang tepat waktu, membiayai operasi sehari-hari, dan berinvestasi untuk pertumbuhan masa depan. Walaupun laporan laba rugi menunjukkan keuntungan, arus kas negatif dapat mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan dalam mengelola uang tunai dan mungkin menghadapi kendala dalam memenuhi kewajiban finansialnya.

A. Pengertian Arus Kas

Berikut ini beberapa pengertian arus kas menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Bambang Riyanto, arus kas adalah aliran uang yang timbul dari aktivitas sehari-hari perusahaan, mulai dari penjualan produk atau jasa hingga pembelian bahan baku, pembayaran gaji, dan investasi dalam aset tetap.
  • Menurut Van Horne dan Wachowicz, arus kas adalah jumlah bersih uang yang diterima atau dibayarkan oleh perusahaan yang dapat dikategorikan menjadi tiga aktivitas utama, yaitu aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
  • Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield, arus kas adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai perubahan kas dan setara kas, serta bagaimana kas tersebut didapatkan dan digunakan.
  • Menurut Fahmi, arus kas adalah ringkasan komprehensif mengenai perubahan dalam posisi kas dan setara kas suatu perusahaan yang timbul dari berbagai aktivitas bisnis yang dilakukannya.
  • Menurut Harahap, arus kas adalah catatan rinci tentang bagaimana uang perusahaan mengalir, baik yang masuk maupun yang keluar, dalam suatu periode waktu tertentu.
 

B. Fungsi Arus Kas

Berikut ini beberapa fungsi dari arus kas antara lain.

1. Sebagai Alat Pengukuran Likuiditas

Arus kas berfungsi sebagai alat ukur likuiditas yang menunjukkan seberapa mampu perusahaan dalam membiayai operasi sehari-hari, membayar utang, dan memenuhi kewajiban finansial lainnya secara tepat waktu. Likuiditas yang memadai merupakan prasyarat bagi perusahaan untuk mempertahankan solvabilitas dan menghindari risiko kebangkrutan. Dengan memantau arus kas, perusahaan dapat mengurangi ketergantungan pada sumber pendanaan dari luar, sehingga perusahaan lebih mandiri secara finansial.

2. Pengambilan Keputusan Investasi

Arus kas berperan sebagai indikator utama yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan uang, sehingga menjadi faktor penentu dalam proses pengambilan keputusan investasi. Memahami aliran masuk dan keluar uang dari suatu investasi di masa lalu dan memprediksi aliran tersebut di masa depan memungkinkan perusahaan untuk membuat perencanaan keuangan yang lebih baik dan memaksimalkan potensi keuntungan. Investasi yang secara konsisten memberikan aliran kas masuk dalam jangka waktu yang panjang umumnya lebih disukai oleh investor karena memberikan potensi pengembalian yang lebih stabil dan berkelanjutan. Tak hanya itu, analisis arus kas memungkinkan perusahaan untuk mengukur kemampuan finansialnya dalam membiayai ekspansi bisnis atau akuisisi aset baru tanpa mengorbankan stabilitas keuangan jangka pendek.

3. Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan

Laporan arus kas secara detail menyajikan asal-usul pendapatan perusahaan, memungkinkan analisis mendalam terhadap kinerja keuangan perusahaan dan mengidentifikasi sumber utama pendapatan yang mendukung aktivitas bisnis. Arus kas operasional yang positif menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengelola aktivitas sehari-hari dan menghasilkan laba bersih dari operasi. Sedangkan, arus kas negatif yang berkelanjutan meningkatkan risiko perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban keuangannya, seperti pembayaran utang dan penggajian karyawan.

4. Perencanaan dan Pengendalian Keuangan

Dengan melakukan pemantauan arus kas secara rutin, perusahaan dapat menyusun perencanaan dan pengendalian keuangan yang lebih efektif, sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya keuangan. Perencanaan arus kas memberikan gambaran jelas tentang posisi keuangan perusahaan di masa depan, membekali manajemen dengan informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan yang tepat terkait alokasi dana. Selain itu, pengendalian keuangan yang efektif memberikan landasan bagi perusahaan untuk mencapai efisiensi operasional, meningkatkan likuiditas, dan mencapai tujuan finansial jangka panjang.

5. Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan

Arus kas yang sehat menjadi bukti nyata kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangan secara efisien, menarik minat investor dan meyakinkan kreditur akan kelayakan kredit perusahaan. Kredibilitas perusahaan meningkat signifikan seiring dengan pertumbuhan arus kas yang stabil, mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangan secara efektif dan mencapai keberlanjutan bisnis.

C. Jenis Arus Kas

Berikut ini beberapa jenis dari arus kas antara lain.

1. Arus Kas Operasional (Operating Cash Flow)

Arus kas operasional merupakan aliran kas yang timbul langsung dari kegiatan sehari-hari perusahaan dalam memproduksi, memasarkan, dan menjual produk atau jasa. Hal ini meliputi seluruh transaksi kas yang terkait langsung dengan aktivitas sehari-hari perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, termasuk penjualan, pembelian, dan biaya-biaya operasional. Arus kas operasional termasuk indikator utama kesehatan finansial perusahaan yang berasal dari aktivitas inti bisnis, tanpa melibatkan aktivitas investasi atau pendanaan. Intinya, arus kas operasional menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola aktivitas bisnisnya dan menghasilkan uang tunai. Posisi positif dalam arus kas ini mencerminkan kesehatan keuangan perusahaan yang baik, sementara posisi negatif dapat menjadi tanda adanya permasalahan dalam pengelolaan keuangan perusahaan.

2. Arus Kas Investasi (Investing Cash Flow)

Arus kas investasi menggambarkan aliran uang yang terkait dengan perubahan dalam aset jangka panjang perusahaan, seperti pembelian tanah, bangunan, peralatan, atau investasi pada perusahaan lain. Belanja modal untuk aset tetap akan mengurangi arus kas perusahaan, namun diharapkan dapat meningkatkan nilai aset perusahaan dan menghasilkan keuntungan di masa mendatang. Sedangkan, aliran kas masuk yang dihasilkan dari penjualan aset tetap atau investasi akan memperkuat posisi keuangan perusahaan. Arus kas investasi menyajikan gambaran jelas mengenai sejauh mana perusahaan berkomitmen untuk mencapai tujuan strategisnya melalui investasi pada aset tetap dan proyek-proyek strategis. Perusahaan yang mengalami arus kas investasi negatif umumnya tengah berupaya meningkatkan kapasitas produksi, memasuki pasar baru, atau mengembangkan produk dan layanan inovatif.

3. Arus Kas Pendanaan (Financing Cash Flow)

Arus kas pendanaan mencakup seluruh aktivitas yang terkait dengan perolehan maupun penggunaan dana untuk membiayai operasi perusahaan, termasuk penerbitan saham, pembayaran dividen, dan penerbitan utang. Contohnya saja, penerbitan obligasi korporasi akan menambah kas perusahaan dan meningkatkan likuiditas, sedangkan pembayaran kupon obligasi akan mengurangi kas yang tersedia. Arus kas ini secara langsung menunjukkan sumber utama dana yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional dan pertumbuhannya, baik dari internal maupun eksternal. Perubahan besar dalam arus kas pendanaan sering kali menjadi pertanda adanya penyesuaian strategi bisnis atau keuangan perusahaan, seperti perubahan dalam alokasi modal atau upaya untuk meningkatkan efisiensi operasional.
 
Demikian penjelasan tentang arus kas: pengertian, fungsi, dan jenis. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.
 
Referensi:
 
Kariyoto. 2017. Analisa Laporan Keuangan. Universitas Brawijaya Press. Malang.