Tanah Longsor: Pengertian, Dampak, dan Jenis
Daftar Isi
Tanah longsor adalah suatu kejadian di mana material penyusun lereng, seperti tanah, batuan, atau puing-puing, bergerak secara cepat dan masif menuruni lereng. Kombinasi antara curah hujan yang intens, erosi tanah yang terus-menerus, dan aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan, seperti penebangan hutan secara liar maupun pembangunan infrastruktur yang tidak sesuai dengan tata ruang, menjadi pemicu utama terjadinya tanah longsor.
Lemahnya daya ikat antar partikel tanah yang diakibatkan oleh berbagai faktor, menyebabkan massa tanah menjadi tidak stabil dan mudah bergerak mengikuti kemiringan lereng. Dengan kecepatan yang luar biasa, tanah longsor mampu menghancurkan segala hal yang menghalangi jalurnya, termasuk bangunan, jalan, dan hutan.
A. Pengertian Tanah Longsor
Berikut ini beberapa pengertian tanah longsor menurut para ahli antara lain.- Menurut Suprapto, tanah longsor adalah bencana alam yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, infrastruktur, dan kerugian materi serta jiwa yang sangat besar, terutama di daerah dengan topografi yang curam maupun rawan bencana.
- Menurut Bambang Triatmodjo, tanah longsor adalah suatu kejadian geologis yang terjadi ketika gaya dorong yang bekerja pada material lereng lebih besar daripada gaya tahannya, sehingga menyebabkan material tersebut bergerak ke bawah dan mengakibatkan kerusakan pada lingkungan sekitar.
- Menurut Thornbury, tanah longsor adalah kejadian geologis yang terjadi ketika daya tahan tanah atau batuan pada lereng melemah, menyebabkan massa tersebut tidak mampu lagi bertahan pada posisinya.
- Menurut Verstappen, tanah longsor adalah peristiwa alam di mana massa tanah atau batuan di lereng bergerak secara tiba-tiba menuju ke bawah akibat hilangnya keseimbangan material penyusun lereng.
- Menurut Sharpe, tanah longsor adalah fenomena geologis yang ditandai dengan pergerakan massa tanah atau batuan menuruni lereng karena pengaruh gaya gravitasi.
B. Dampak Tanah Longsor
Berikut ini beberapa dampak dari tanah longsor antara lain.1. Merusak Infrastruktur
Tanah longsor yang merusak infrastruktur secara luas dapat menghambat aksesibilitas, mengisolasi daerah terdampak, dan mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat. Kerusakan infrastruktur yang luas dapat meningkatkan biaya rekonstruksi dan pemulihan, serta menghambat pertumbuhan ekonomi daerah dalam jangka panjang. Di sisi lain, aksesibilitas yang terbatas akibat kerusakan infrastruktur membuat daerah-daerah terpencil menjadi semakin rentan terhadap krisis kemanusiaan, terutama saat terjadi bencana susulan. Prioritas pembangunan infrastruktur pasca-bencana juga seringkali menggeser fokus pemerintah dari sektor-sektor lain yang penting, seperti pendidikan dan kesehatan.2. Merugikan Perekonomian
Selain merobohkan bangunan dan jalan, longsor juga melumpuhkan roda perekonomian daerah, menyebabkan penurunan produksi dan pendapatan. Kejadian longsor dapat mengganggu siklus pertanian yang telah berjalan selama bertahun-tahun, menyebabkan petani kehilangan sumber penghasilan utama dan kesulitan untuk memulai kembali aktivitas pertanian. Hal ini berdampak langsung pada ketersediaan bahan pangan di pasar, menyebabkan harga pangan melambung tinggi dan mengancam ketahanan pangan masyarakat.Selain itu, sektor pariwisata juga terdampak oleh kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh longsor, sehingga mengurangi daya tarik destinasi wisata. Ditambah lagi, sektor usaha kecil dan menengah yang bergantung pada industri dan perdagangan juga turut terdampak, mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnis. Biaya perbaikan akibat longsor menjadi kendala utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
3. Memberikan Dampak pada Lingkungan
Tanah longsor mengubah totalitas bentang alam, menciptakan kondisi lingkungan yang sangat berbeda. Erosi tanah akan semakin intensif tanpa adanya akar pohon yang menahan lapisan tanah bagian atas. Sumbatan material longsoran di sungai juga dapat menciptakan bendungan alami yang sewaktu-waktu dapat jebol, memicu luapan air yang dahsyat dan mengancam keselamatan masyarakat di hilir. Hilangnya habitat akibat longsor dapat menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati dan mengganggu keseimbangan ekosistem dalam jangka panjang. Tak hanya itu, material tanah longsor yang terbawa aliran air dapat mengendap di dasar sungai dan danau, menguruk habitat akuatik maupun mengganggu siklus kehidupan organisme air.4. Memberikan Dampak Sosial dan Kesehatan
Kejadian tanah longsor kerap menimbulkan korban jiwa dan luka-luka parah, memaksa banyak orang kehilangan tempat tinggal maupun harta benda. Korban bencana yang kehilangan tempat tinggal harus beradaptasi dengan kehidupan sementara di pengungsian, menghadapi tantangan seperti terbatasnya akses terhadap air bersih, makanan bergizi, dan fasilitas sanitasi yang memadai. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang sangat rentan terhadap timbulnya berbagai penyakit menular, terutama penyakit yang terkait dengan kondisi sanitasi dan kebersihan yang buruk, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan. Di sisi lain, bencana longsor juga menimbulkan luka batin yang mendalam pada para korban, berupa trauma psikologis yang kompleks, stres pascatrauma, dan gangguan kesehatan mental yang serius.5. Merubah Tata Ruang dan Permukiman
Tanah longsor secara drastis merubah tata ruang wilayah, membentuk lanskap baru yang berbeda dari sebelumnya. Penataan ulang wilayah pasca-longsor membutuhkan perencanaan yang menyeluruh, melibatkan berbagai aspek mulai dari aspek teknis hingga sosial. Untuk mengurangi risiko bencana susulan, pemerintah perlu memberlakukan regulasi yang lebih ketat terhadap segala bentuk pembangunan di daerah yang rawan longsor. Namun di sisi lain, perpindahan memerlukan perencanaan yang matang dan alokasi anggaran yang cukup untuk memastikan terpenuhinya segala kebutuhan dasar individu di lokasi baru.6. Mengganggu Sumber Daya Alam
Tanah longsor secara signifikan mengganggu sumber daya alam, menyebabkan kerusakan pada ekosistem dan mengurangi ketersediaan sumber daya untuk masyarakat. Peristiwa alam yang melibatkan pergerakan tanah dapat menyebabkan kekeringan lokal dan mengancam keberlangsungan hidup masyarakat yang bergantung pada sumber air tersebut. Di dalam sektor pertambangan, pergerakan tanah secara tiba-tiba dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan berat dan fasilitas pengolahan mineral, sehingga meningkatkan biaya produksi. Hal ini berdampak langsung pada keuangan daerah, terutama bagi daerah yang sangat bergantung pada pendapatan dari sektor sumber daya alam.7. Meningkatkan Risiko Bencana Lain
Peristiwa longsor di sekitar sungai memicu terjadinya pendangkalan sungai, mengurangi kapasitas tampung sungai, dan meningkatkan risiko banjir. Penumpukan material longsor di aliran sungai membentuk bendungan alami yang dapat jebol sewaktu-waktu, melepaskan volume air yang besar dan menyebabkan banjir bandang yang merusak. Di samping itu, tanah yang telah kehilangan daya dukungnya menjadi lebih mudah longsor kembali, terutama saat terjadi hujan lebat atau gempa bumi. Gabungan berbagai bencana ini menciptakan kondisi darurat yang berkepanjangan, menuntut upaya pemulihan yang lebih besar dan berkelanjutan.C. Jenis Tanah Longsor
Berikut ini beberapa jenis dari tanah longsor antara lain.1. Longsor Rotasi
Tanah pada longsor rotasi bergerak meluncur dan berputar pada suatu sumbu, membentuk bidang longsoran yang cekung. Jenis longsor ini mudah dikenali dari bentuk bidang longsoran yang melengkung dan gerakan massa tanah yang menyerupai putaran. Sifat tanah yang mudah berubah bentuk membuat massa tanah pada kondisi ini lebih mudah bergerak mengikuti jalur melengkung. Adapun, penebangan hutan dan penggalian tanah di daerah perbukitan atau lereng yang sudah tererosi memicu terjadinya longsor rotasi.2. Longsor Translasi
Ciri khas longsor translasi adalah pergerakan massa tanah secara lurus dan sejajar pada bidang gelincir yang hampir datar, mirip seperti buku yang didorong meluncur di atas meja. Pada jenis longsor ini, seluruh massa tanah dan material bergerak secara bersamaan tanpa mengalami perubahan bentuk yang mencolok. Lereng-lereng curam dengan kondisi tanah yang labil, baik itu gembur maupun berbatu, sangat rentan terhadap kejadian longsor translasi. Ketidakmampuan lapisan tanah bagian bawah untuk memberikan dukungan yang cukup bagi lapisan di atasnya menyebabkan lapisan atas tidak stabil dan mudah longsor.3. Longsor Blok (Block Slide)
Longsor blok dicirikan oleh pergerakan massa tanah atau batuan yang besar secara vertikal ke bawah sepanjang permukaan yang relatif datar. Massa tanah yang bergerak pada longsor ini mempertahankan bentuk aslinya, bergerak sebagai satu kesatuan yang solid, tanpa mengalami disintegrasi. Daerah pegunungan dengan batuan padat yang retak merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap kejadian longsor blok. Penyebabnya dapat berupa aktivitas geologis seperti gempa bumi yang menciptakan retakan pada batuan, atau proses alami seperti erosi yang terus-menerus mengikis lereng.4. Longsoran Runtuhan (Rockfall)
Longsoran runtuhan merupakan proses geologi di mana massa batuan yang besar dan tidak stabil pada tebing atau lereng curam tiba-tiba terlepas maupun bergerak ke bawah akibat gaya gravitasi. Hal ini menunjukkan kekuatan alam yang dahsyat, di mana massa batuan yang besar bergerak dengan kecepatan tinggi dan menghancurkan segala yang dilaluinya. Longsoran runtuhan seringkali terjadi di daerah pegunungan yang memiliki tebing curam dan rentan terhadap pengaruh cuaca ekstrem, seperti angin kencang, hujan deras, dan perubahan suhu yang signifikan. Jenis longsoran ini sangat dipengaruhi oleh gaya gravitasi yang bekerja pada batuan yang telah melemah akibat adanya celah atau retakan yang terus membesar.5. Rayapan Tanah (Soil Creep)
Rayapan tanah merupakan fenomena geologis yang ditandai dengan pergerakan tanah yang sangat pelan, hanya dalam hitungan milimeter atau sentimeter per tahun. Proses pergerakan tanah yang lambat dalam fenomena rayapan tanah menyebabkan struktur seperti bangunan dan infrastruktur mengalami deformasi, retakan, dan bahkan keruntuhan dalam jangka waktu tertentu. Fenomena rayapan tanah umumnya terjadi pada area dengan tingkat kelembaban tanah yang tinggi, terutama di lereng-lereng yang memiliki kemiringan sedang. Sementara itu, fluktuasi volume tanah yang terjadi secara berulang akibat siklus cuaca menyebabkan partikel tanah mengalami pergeseran bertahap menuju arah lereng, memicu terjadinya fenomena rayapan.6. Aliran Tanah (Earthflow)
Longsor jenis aliran tanah melibatkan pergerakan massa tanah yang cepat dan cair, umumnya terjadi pada tanah dengan tingkat kejenuhan air yang tinggi. Jumlah air yang terkandung dalam tanah dan tingkat kecuraman lereng secara langsung mempengaruhi kecepatan pergerakan massa tanah pada aliran tanah. Dengan tingginya tingkat kejenuhan air dalam tanah setelah hujan lebat atau pencairan salju, jenis tanah longsor ini menjadi lebih sering terjadi akibat bobot lapisan tanah yang bertambah.7. Longsor Debris (Debris Flow)
Longsor debris merupakan fenomena alam di mana campuran tanah, batu, pohon, dan material lain bergerak dengan kecepatan tinggi menuju dasar lereng akibat gaya gravitasi. Dengan membawa material besar seperti balok kayu dan batu besar, aliran ini memiliki kekuatan yang merusak dan mampu menghancurkan segala hal yang menghalangi jalurnya. Curah hujan tinggi atau letusan gunung berapi yang mencairkan salju dan menggabungkan air dengan material lepas di lereng menjadi pemicu utama terjadinya longsor debris. Daerah-daerah dengan topografi yang sangat terjal, seperti lereng curam dan lembah dalam, memungkinkan aliran ini bergerak dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi.8. Likuifaksi
Likuifaksi merupakan peristiwa hilangnya daya dukung tanah yang dapat menyebabkan kerusakan bangunan, infrastruktur, dan menimbulkan bencana alam lainnya. Peristiwa ini mengakibatkan tanah mengalami perubahan drastis, di mana partikel-partikel tanah kehilangan ikatannya dan bergerak bebas seperti cairan. Dengan terjadinya likuifaksi, tanah kehilangan kekuatannya, mengakibatkan bangunan di atasnya kehilangan penyangga yang kokoh dan berpotensi runtuh. Kawasan dekat sungai, pantai, atau danau dengan tanah yang selalu lembap dan mudah menyerap air sangat berpotensi mengalami likuifaksi.Demikian penjelasan tentang tanah longsor: pengertian, dampak, dan jenis. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.
Referensi:
Ruyani. 2023. Seri Fenomena dan Mitigasi Tanah Longsor. PT Bumi Aksara. Jakarta.