Tangga Nada: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-Jenis

Table of Contents
Tangga nada adalah deretan nada-nada yang disusun secara teratur, dimulai dari nada terendah hingga tertinggi atau sebaliknya, membentuk suatu kerangka dasar bagi komposisi musik. Peran tangga nada sangatlah penting dalam pembentukan melodi dan harmoni sebuah lagu, menyediakan susunan nada yang menjadi acuan utama.
  
 
Komposisi tangga nada biasanya mencakup delapan nada, dimulai dari nada dasar (tonik) yang menjadi titik awal, lalu berlanjut hingga nada yang sama namun satu oktaf lebih tinggi. Setiap tangga nada memiliki susunan nada yang terbentuk dari pola interval spesifik, misalnya jarak setengah atau satu nada penuh, yang memberikan karakteristik unik pada tangga nada tersebut.

A. Pengertian Tangga Nada

Berikut ini beberapa pengertian tangga nada menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Roger Kamien, tangga nada adalah urutan nada yang tertata rapi secara berjenjang, dari terendah ke tertinggi atau sebaliknya, yang dilengkapi pola interval unik dan berfungsi sebagai acuan utama dalam melodi dan harmoni.
  • Menurut Donald Jay Grout, tangga nada adalah sebuah sistem nada yang berfungsi untuk menyusun elemen musik dalam sebuah komposisi secara struktural, mengikuti pola hubungan interval yang konsisten dan berulang.
  • Menurut Carl Dahlhaus, tangga nada adalah sebuah gambaran konseptual mengenai tatanan bunyi dalam sistem tonal, dan setiap nada di dalamnya mengemban tugas berbeda (seperti tonik, dominan, subdominan) yang terhubung dengan nada dasar.
  • Menurut Allen Forte, tangga nada adalah suatu konsep yang menggabungkan aspek bunyi dan perhitungan, digunakan untuk menyusun dan mengkaji hubungan interval antarnada, baik pada musik tonal maupun atonal.
  • Menurut Leonard B. Meyer, tangga nada adalah sebuah pola pikir yang membimbing manusia dalam menafsirkan, menduga, dan memberikan tanggapan pribadi terhadap musik secara menyeluruh.
 

B. Fungsi Tangga Nada

Berikut ini beberapa fungsi dari tangga nada antara lain.

1. Sebagai Dasar Penciptaan Melodi dan Harmoni

Tangga nada memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu sebagai acuan utama untuk Penciptaan Melodi dan Harmoni dalam setiap komposisi musik. Tangga nada menampilkan tatanan nada-nada tertentu yang memudahkan proses penulisan lagu bagi seorang komponis atau musisi. Apabila pola tangga nada tertentu diterapkan, melodi yang dihasilkan akan terasa harmonis di telinga dan memiliki struktur yang tertata dengan sangat baik. Tanpa dukungan tangga nada, alunan melodi akan terdengar kacau dan tidak mempunyai tujuan musikal yang terdefinisi.

2. Sebagai Pedoman dalam Improvisasi Musik

Untuk melakukan Improvisasi yang efektif di dunia Musik, khususnya pada genre seperti jazz, blues, dan Musik tradisional, tangga nada adalah Pedoman yang harus dikuasai oleh musisi. Dengan memilih nada-nada dari satu tangga nada tertentu, seorang pemain musik dapat menghasilkan variasi yang senantiasa terdengar serasi dan memiliki aliran yang mulus. Dari sini, tersedia ruang untuk kreativitas dan ekspresi personal, di mana keselarasan musik tetap terpelihara dengan sangat baik.

3. Menentukan Nuansa atau Warna Musik

Selain itu, tangga nada sangat berpengaruh dalam menentukan nuansa dan warna perasaan yang ingin disampaikan oleh sebuah karya musik secara keseluruhan. Contohnya saja, tangga nada mayor seringkali memancarkan suasana gembira, cerah, dan penuh harapan, sementara tangga nada minor memunculkan perasaan duka, sendu, atau penuh teka-teki dalam musik. Perasaan yang timbul pada pendengar saat menikmati suatu lagu memiliki korelasi langsung dengan pemilihan tangga nada yang diterapkan oleh musisi.

4. Membantu dalam Pengelompokan Lagu

Kemudahan bagi musisi dan pendengar untuk mengelompokkan lagu-lagu sesuai jenis atau kualitas nada yang digunakan banyak terbantu oleh tangga nada. Contohnya saja, dua lagu yang sama-sama memakai tangga nada C mayor akan lebih gampang dipadukan atau diperdengarkan secara beriringan, daripada lagu-lagu dengan tangga nada yang berlainan. Oleh karena itu, penyusunan medley, aransemen, atau pertunjukan musik secara langsung menjadi lebih efisien berkat adanya hal ini.

5. Sebagai Panduan dalam Pembelajaran Musik

Sebagai alat pembelajaran yang mendasar, tangga nada sangat diperlukan dalam pendidikan musik untuk membekali siswa dengan pemahaman komprehensif. Tangga nada menjadi sarana bagi siswa untuk mengenali tatanan musik, melatih keterampilan bermain instrumen, sekaligus memperkuat kompetensi dalam membaca notasi musik. Intinya, tangga nada adalah elemen terpenting yang menjadi tumpuan untuk memajukan kapabilitas musikal, baik dari sisi teori maupun aplikasinya.

6. Mendukung Penyesuaian dan Transposisi Lagu

Dalam Transposisi, tangga nada menjadi alat bantu utama untuk memindahkan sebuah lagu dari satu nada dasar ke nada dasar lainnya, tanpa menghilangkan keaslian melodinya. Kondisi ini amat diperlukan dalam situasi di mana sebuah lagu perlu disesuaikan dengan batasan vokal seorang penyanyi atau karakteristik instrumen yang akan memainkannya. Seorang musisi yang mengerti setiap detail tangga nada akan mampu melakukan transposisi dengan lebih lancar dan tepat waktu.

C. Jenis-Jenis Tangga Nada

Berikut ini dijelaskan mengenai jenis-jenis tangga nada antara lain.

1. Tangga Nada Diatonis

Tangga nada diatonis adalah susunan nada yang terbentuk dari tujuh nada yang berbeda di dalam satu oktaf, mencakup urutan do, re, mi, fa, sol, la, si secara berjenjang. Jenis tangga nada ini terbagi menjadi mayor dan minor, perbedaan utamanya terletak pada pola interval (jarak nada) antara masing-masing not yang menyusunnya. Saat tangga nada diatonis mayor digunakan, suasana ceria akan terasa, sementara tangga nada minor menghadirkan sentuhan kesedihan atau melankolis yang mendalam. Sebagai dasar yang penting dalam musik Barat, sistem diatonis kerap kali diterapkan dalam berbagai komposisi modern, baik yang klasik maupun kontemporer.

2. Tangga Nada Kromatis

Tangga nada kromatis adalah sistem nada yang di dalamnya terdapat dua belas variasi nada yang berbeda dalam satu oktaf, semua dipisahkan oleh interval semiton (setengah nada). Ciri khas tangga nada ini terletak pada keseragaman intervalnya yang konsisten, memunculkan kualitas musikal yang terasa lebih "berwarna" dan mendalam dalam setiap bagiannya. Tangga nada kromatis menjadi pilihan yang disukai di genre musik klasik, jazz, dan eksperimental sebab sangat ampuh dalam membangkitkan perasaan dramatis atau menghadirkan aura yang misterius.

3. Tangga Nada Pentatonik

Tangga nada pentatonik adalah formasi nada yang berisi lima nada dasar dalam satu oktaf, yang menjadi ciri khas dan sering ditemukan dalam berbagai genre musik. Sering kali, tangga nada ini digunakan secara luas dalam musik tradisional, khususnya di banyak kebudayaan di Asia, Afrika, dan juga di pedalaman benua Eropa. Tangga nada pentatonik umumnya terbagi menjadi dua golongan besar, yakni pentatonik mayor (misalnya do, re, mi, sol, la) yang memberikan kesan riang, dan pentatonik minor (misalnya la, do, re, mi, sol) yang cenderung lebih sendu. Meskipun jumlah nadanya tidak banyak, skala ini menawarkan kemampuan penyesuaian yang tinggi dan begitu sederhana untuk digabungkan dalam beragam genre musik.

4. Tangga Nada Blues

Tangga nada blues adalah skala yang terbentuk dari pentatonik minor dengan menyertakan sebuah "blue note," yaitu nada kromatik yang lazim ditemukan di antara nada ketiga dan keempat untuk memberikan karakter khas. Dalam ranah musik blues, jazz, dan rock, tangga nada ini kerap diterapkan berkat kemampuannya membangun suasana melankolis, sarat perasaan, atau bernuansa "narasi" yang kuat. Nada-nada di dalam tangga nada blues memungkinkan kebebasan yang besar untuk berimprovisasi serta menunjukkan ekspresi diri secara musikal dengan leluasa.

5. Tangga Nada Modal (Mode)

Tangga nada modal adalah suatu bentuk tangga nada yang lebih kuno daripada sistem mayor-minor, yang sejarahnya berkaitan erat dengan musik Yunani Kuno dan aliran musik di abad pertengahan. Terdapat tujuh mode penting yang menjadi penyusun utama tangga nada modal, antara lain Ionian (dikenal juga sebagai mayor), Dorian, Phrygian, Lydian, Mixolydian, Aeolian (dikenal juga sebagai minor), dan Locrian. Mode-mode ini memperlihatkan kekhasannya sendiri, yang sepenuhnya bergantung pada posisi dan susunan interval dari nada utama yang menjadi acuan. Dalam ranah musik etnik, jazz, dan progresif, tangga nada modal kerap diaplikasikan secara luas untuk menciptakan suasana yang unik atau memberikan karakteristik suara yang eksotis.

6. Tangga Nada Mikrotonal

Tangga nada mikrotonal adalah suatu konsep tangga nada yang di dalamnya terdapat interval-interval nada berukuran lebih kecil dari semiton (setengah nada) seperti yang biasa berlaku di musik Barat. Tangga nada ini menjadi bagian yang umum dalam berbagai tradisi musik Timur Tengah, India, dan Asia Tenggara, dan turut serta dalam beberapa aliran avant-garde modern. Lantaran memiliki frekuensi nada yang lebih bervariasi dalam satu oktaf, musik mikrotonal menghadirkan nuansa suara yang unik bagi telinga yang sudah terbiasa dengan sistem 12-nada Barat.

Referensi:
 
Widhyatama, Sila. 2012. Sejarah Musik dan Apresiasi Seni. PT Balai Pustaka. Jakarta.