7 Tempat Wisata di Lumajang yang Paling Disarankan Bagi Para Pelancong

Table of Contents
Banyak yang tahu bahwa Kabupaten Lumajang kaya akan berbagai macam tempat wisata, terutama yang bernuansa alam. Hal ini dapat menjadi tantangan, sebab memilih salah satu dari sekian banyak tempat yang indah di Lumajang bisa sangat sulit.
 
 
Tulisan ini disusun untuk membantu para pelancong dalam memilih lokasi mana yang paling menarik untuk dijelajahi di Lumajang. Maka dari itu, di bawah ini ada 7 tempat wisata di Lumajang yang paling disarankan bagi para pelancong.

1. Air Terjun Kapas Biru

Bagi yang mencari pesona air terjun di Lumajang, Air Terjun Kapas Biru adalah tempat yang tidak boleh dilewatkan. Dengan keindahan yang menawan, air terjun ini telah menjadi tempat wisata yang disukai banyak orang di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Lumajang.

Siapa pun yang ingin ke tempat ini sebaiknya menjaga stamina tubuh dengan baik, mengingat ada puluhan anak tangga yang harus dilewati. Setiap orang harus melewati tangga ini secara bergantian, karena ukurannya tidak memungkinkan dua orang untuk berpapasan.

Diperlukan waktu sekitar tiga perempat jam untuk tiba di Air Terjun Kapas Biru, dengan jalur menurun yang memiliki tingkat kemiringan yang curam. Meski perjalanan untuk tiba di air terjun ini tidak mudah, pesona pemandangan yang menanti di lokasi akan sangat memuaskan.

Suasana di sana begitu asri dan udaranya terasa begitu sejuk, membuat siapa pun yang datang merasa tenang. Dengan harga masuk yang sangat bersahabat, yaitu Rp10.000,00, lokasi ini buka setiap hari, dari pukul 08.00 pagi sampai 15.00 sore.

2. Perkebunan Teh Kertowono

Perkebunan Teh Kertowono dapat ditemukan di Desa Gucialit, sebuah desa yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang. Tanggung jawab pengelolaan perkebunan ini dipegang oleh PT Perkebunan Nasional (PTPN) XII, dan lokasinya juga di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Fasilitas dan kegiatan yang tersedia di lokasi wisata ini mencakup penginapan, camping ground, pabrik teh, dan berbagai aktivitas wisata agro, semuanya berada di kebun teh. Untuk menikmati pemandangan di kebun teh Kertowono, setiap pengunjung dikenai biaya masuk yang sangat ekonomis, yakni Rp5.000,00. Jam buka perkebunan ini berlangsung 24 jam setiap hari, sehingga pengunjung bisa datang kapan saja.

3. Ranu Bedali

Salah satu daya tarik utama Kabupaten Lumajang terletak pada keindahan alamnya, dengan Ranu Bedali sebagai salah satu lokasi yang paling disarankan. Tempat ini menawarkan pemandangan alam yang begitu indah dan udara yang sangat sejuk, jauh dari keramaian kota. Hal ini disebabkan oleh posisi Ranu Bedali yang terletak pada ketinggian tujuh ratus meter di atas permukaan laut.

Di samping keindahan alam dan udara yang menyegarkan, ada pula air terjun yang semakin mempercantik pemandangan di Ranu Bedali. Berwisata di tempat ini sangatlah murah, karena dengan membayar biaya masuk Rp5.000,00, setiap orang sudah bisa menikmati keindahan alamnya. Jam buka tempat ini berlangsung selama 24 jam setiap harinya, memungkinkan para pengunjung untuk datang kapan pun.

4. Gua Tetes

Sebuah tempat wisata bernama Gua Tetes berada di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, dan menjadi tujuan yang menarik bagi para pelancong. Pada tahun 1969, gua ini pertama kali terungkap oleh seorang penggergaji kayu yang berada di lokasi tersebut.

Karena letaknya yang ada di bawah sebuah air terjun, gua ini dinamai Gua Tetes karena banyaknya air yang menetes dari bagian atas gua. Sejak 1975, Gua Tetes mulai menjadi tujuan masyarakat, khususnya para siswa dari kelompok Pramuka di sekolah-sekolah Pronojiwo, Lumajang.

Tempat wisata ini beroperasi setiap hari dan akan tutup jika bertepatan dengan hari libur nasional. Meskipun tidak ada patokan harga yang resmi, uang masuk yang harus dibayarkan pengunjung umumnya berkisar antara Rp5.000,00 hingga Rp10.000,00 per individu.

5. Ranu Klakah

Ranu Klakah di Lumajang merupakan destinasi wisata yang sangat populer dan patut untuk dimasukkan dalam daftar perjalanan. Berada di ketinggian sekitar sembilan ratus meter di atas permukaan laut membuat udara di sekitar danau ini terasa sangat dingin. Selain udaranya yang dingin, pengunjung juga dapat menyaksikan keindahan Gunung Lamongan yang begitu menakjubkan dari tepi danau.

Danau Ranu Klakah buka dari pagi hingga malam hari, dan untuk masuk ke dalamnya, para pengunjung hanya akan diminta uang seikhlasnya. Uang yang diterima dari pengunjung akan dipakai untuk membiayai perawatan dan pemeliharaan berbagai fasilitas di sekitar danau.

6. Alun-alun Lumajang

Mendatangi sebuah kota akan terasa hampa jika tidak singgah ke alun-alunnya yang menjadi pusat keramaian. Untuk pengalaman perjalanan yang lebih berkesan di Lumajang, ada baiknya mampir ke salah satu destinasi wisata yang satu ini.

Waktu yang paling disarankan untuk datang ke lokasi ini adalah pagi hari, karena udaranya masih terasa sangat segar. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pohon yang membuat suasana di sekitar alun-alun menjadi sangat nyaman untuk bersantai.

Keberadaan pohon beringin yang telah berusia sangat tua di tempat ini menjadi salah satu penanda penting dari alun-alun Lumajang yang legendaris. Di malam hari, pemandangan air mancur yang bergerak mengikuti alunan musik menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Untuk sampai ke tempat ini, bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi atau bus yang diperuntukkan bagi para pelancong. Dengan jam buka sepanjang hari dan tidak adanya tiket masuk, setiap orang bisa menikmati keindahan tempat ini kapan saja.

7. Puncak B29

Salah satu destinasi wisata di Senduro, Lumajang, yang menawarkan pemandangan menakjubkan adalah Puncak B29, yang juga dikenal sebagai "Negeri di Atas Awan". Puncak ini dapat ditemui di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, salah satu wilayah di Kabupaten Lumajang yang memiliki pesona alam luar biasa.

Berada di ketinggian 2.900 meter di atas permukaan laut, Puncak B29 menjadi gunung tertinggi di hamparan pasir Bromo. Setiap pengunjung yang ingin masuk ke tempat wisata B29 dikenakan biaya sebesar Rp10.000,00.

Tempat ini menawarkan panorama menakjubkan dari segala sisi, mulai dari matahari terbit, Gunung Bromo, Gunung Semeru, hingga terang benderang Kota Probolinggo di malam hari. Fenomena awan tebal yang menutupi bagian bawah bukit menciptakan ilusi, seolah-olah para pengunjung sedang menginjak awan.

Referensi:
 
Dikutip dari berbagai sumber.