Patung: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-Jenis

Table of Contents
Patung adalah karya seni yang memiliki wujud dan volume, dibuat untuk menvisualisasikan ide, gagasan, nilai keindahan, atau fungsi khusus dalam sebuah objek. Secara historis, keberadaan patung lebih dari sekadar pajangan, sebab benda seni ini memegang fungsi penting dalam tatanan sosial, budaya, dan kepercayaan.
 
 
Di masa prasejarah, patung diciptakan untuk tujuan seremonial dan penyembahan, selain itu juga melambangkan kekuatan serta posisi dalam masyarakat. Contohnya, patung-patung dewa di kuil-kuil zaman dulu, patung pahlawan sebagai cerminan perjuangan sebuah negara, hingga patung-patung hiasan yang menambah daya tarik visual suatu ruang.

A. Pengertian Patung

Berikut ini beberapa pengertian patung menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Herbert Read, patung adalah wujud seni yang diciptakan dengan tujuan merepresentasikan kembali kisah-kisah dan sensasi manusia melalui objek yang memiliki bentuk, volume, dan ruang.
  • Menurut Michelangelo Buonarroti, patung adalah upaya untuk menemukan dan mengeluarkan rupa yang sudah tersembunyi di dalam sebuah batu, menjadikannya sebuah karya.
  • Menurut H. W. Janson, patung adalah sebuah karya yang memiliki volume, dibuat untuk menempati suatu ruang dan dapat dilihat serta dinikmati dari berbagai sudut pandang.
  • Menurut Auguste Rodin, patung adalah sebuah praktik menciptakan karya yang seolah-olah hidup, di mana setiap alur dan gerakannya mampu merefleksikan batin manusia.
  • Menurut Rosalind E. Krauss, patung adalah sebuah seni yang mengikat ruang, material, dan gagasan menjadi satu kesatuan yang utuh dan harmonis.

B. Fungsi Patung

Berikut ini beberapa fungsi dari patung antara lain.

1. Fungsi Religius atau Keagamaan

Fungsi utama patung adalah untuk memfasilitasi praktik religius serta menjadi bagian dari ritual keagamaan suatu masyarakat. Patung telah dipakai sebagai representasi kepercayaan yang memiliki nilai-nilai sakral dan dihormati oleh masyarakat sejak zaman dahulu. Contohnya, patung dewa, leluhur, atau figur suci yang dipajang di candi, kuil, dan berbagai bangunan untuk beribadah. Patung ini lebih dari sekadar benda dekoratif, melainkan memiliki nilai suci sebagai media peribadatan dan penghubung antara manusia dengan Tuhan atau arwah para nenek moyang. Kondisi ini memperjelas bahwa patung dapat membawa makna spiritual yang kuat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari ritual suatu keyakinan.

2. Fungsi Estetika atau Keindahan

Patung juga dapat difungsikan sebagai seni yang membuat sebuah lingkungan menjadi lebih menarik dan memiliki nilai estetika. Benda ini bisa diletakkan di taman-taman kota, bangunan, pekarangan rumah, atau bahkan di ruang-ruang yang bisa diakses oleh masyarakat umum. Estetika sebuah patung bisa dinilai berdasarkan rupa, proporsi, tekstur, dan juga perasaan atau gerak tubuh yang diwujudkan. Sebuah patung yang indah dapat menciptakan perasaan tertentu, seperti nuansa agung, kemegahan, kedamaian, atau semangat untuk berkarya. Oleh karena itu, patung menjadi bagian penting dalam menyajikan nilai keindahan yang bisa dinikmati oleh orang banyak.

3. Fungsi Monumen atau Peringatan

Patung juga bisa dimanfaatkan sebagai monumen untuk mengingat jasa pahlawan atau momen penting yang tercatat dalam sejarah. Contohnya, patung para pahlawan yang didirikan sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan yang telah dilakukan demi kemerdekaan negara. Patung ini dibuat sebagai objek peringatan agar generasi berikutnya tetap mengingat kembali perjalanan dan jasa-jasa para tokoh di masa lalu. Di sisi lain, patung peringatan juga bisa menjadi alat untuk membangkitkan nasionalisme, rasa bangga, dan keinginan untuk mencontoh ajaran mulia dari figur tersebut.

4. Fungsi Dekoratif

Patung sering berfungsi sebagai unsur dekoratif yang melengkapi estetika dari sebuah struktur. Sebuah patung bisa ditempatkan sebagai hiasan pada pintu masuk, dinding, atau halaman bangunan untuk menambah nilai estetika. Adapun patung dekoratif memiliki ciri rupa yang lebih bebas, tidak mengikuti aturan seni yang baku atau penggambaran suatu figur secara spesifik. Fungsinya untuk memperindah lingkungan dan memunculkan suasana yang cocok dengan gaya ruang, seperti modern, klasik, atau kontemporer.

5. Fungsi Edukatif

Patung juga bisa difungsikan sebagai alat yang membantu proses penyampaian informasi untuk tujuan edukasi. Melalui wujudnya, patung mampu memaparkan pesan-pesan moral, nilai budaya, dan informasi sejarah yang dapat dipahami semua orang. Contohnya, patung tokoh pendidikan yang dibuat untuk menyadarkan akan pentingnya ilmu, atau patung yang menjadi saksi bisu perjuangan rakyat melawan penjajah. Oleh karena itu, patung dapat menjadi media pembelajaran yang informatif, namun juga bisa membangkitkan emosi, membuat pesan yang ada menjadi lebih mudah diserap dan dikenang.

6. Fungsi Sosial dan Budaya

Patung juga memiliki fungsi sosial dan budaya, sebab menjadi cerminan dari jati diri suatu komunitas. Wujud seni ini mampu menampilkan nilai-nilai, tradisi, atau ciri yang membedakan satu daerah dengan yang lainnya. Kehadiran patung juga bisa menjadi pemicu ikatan sosial yang lebih kuat di antara masyarakat, khususnya ketika dipakai dalam upacara adat atau pertemuan bersama. Di samping itu, patung juga bisa menjadi daya tarik pariwisata yang menguntungkan ekonomi masyarakat lokal sekaligus mengenalkan budaya ke seluruh dunia.

C. Jenis-Jenis Patung

Berikut ini beberapa jenis dari patung antara lain.

1. Patung Figuratif

Patung figuratif adalah wujud seni yang mencontoh benda-benda yang ada di lingkungan sekitar, baik manusia, hewan, maupun tanaman. Bentuk patung ini memiliki kesamaan dengan objek yang ditiru, sehingga menjadikannya mudah untuk dibedakan dari yang lain. Misalnya, patung pahlawan yang melukiskan figur sejarah dengan rincian wajah, busana, serta sikap tubuh yang begitu jelas. Patung figuratif dibuat dengan tujuan untuk menghargai dan mengabadikan jasa seseorang, atau menampilkan keindahan yang terinspirasi dari alam.  Jenis patung ini banyak diaplikasikan di monumen, museum, atau, tempat-tempat umum yang ramai.

2. Patung Non-Figuratif (Abstrak)

Patung non-figuratif adalah patung yang tidak mereplikasi wujud asli, melainkan menekankan pada perasaan, makna simbolis, dan penafsiran artistik dari senimannya. Rupa patung ini dapat berupa susunan garis, bidang, massa, atau bentuk-bentuk yang tidak biasa. Patung non-figuratif lebih mementingkan aspek keindahan dan makna yang mendalam daripada sekadar menampilkan kemiripan dengan bentuk asli. Pembuatnya merancang patung ini agar audiens dapat berimajinasi dan menafsirkannya secara bebas, atau untuk menyampaikan makna yang dalam melalui simbol. Patung jenis ini seringkali ditempatkan di taman kota, galeri seni, atau di dalam bangunan bergaya kontemporer.

3. Patung Dekoratif

Patung dekoratif adalah patung yang memiliki kegunaan untuk mempercantik tampilan suatu tempat atau struktur bangunan. Bentuknya bisa jadi sangat simpel hingga sangat kompleks, disesuaikan dengan keadaan ruangan di mana patung itu berada. Patung dekoratif dibuat dengan tujuan untuk memperindah dan memberikan ciri khas pada sebuah tempat. Misalnya, patung-patung berukuran kecil yang berada di taman, patung air mancur, atau hiasan patung yang menempel di tembok serta pintu masuk.

4. Patung Monumen

Patung monumen adalah jenis patung yang sangat besar, dibuat untuk mengabadikan peristiwa penting atau untuk menghargai figur penting. Patung ini seringkali dibuat dengan ukuran yang luar biasa, diletakkan di area publik, dan menjadi simbol yang menyatukan suatu kelompok. Misalnya, Patung Proklamator yang terletak di Indonesia, atau Patung Liberty yang berada di Amerika Serikat. Patung monumen lebih dari sekadar objek seni, karena di dalamnya terkandung nilai-nilai sejarah, ideologi, dan kehormatan suatu bangsa.

5. Patung Arsitektural

Patung arsitektural merupakan patung yang terintegrasi ke dalam rancangan sebuah gedung. Patung jenis ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan nilai estetika serta menyempurnakan konsep tata ruang yang telah dirancang. Patung arsitektural bisa berwujud patung dewa, gargoyle, atau hiasan berbentuk figur yang melekat pada tembok, tiang, dan atap. Patung ini tidak bisa lepas dari sebuah bangunan karena fungsinya untuk menyempurnakan keindahan dan karakter dari suatu rancangan.

6. Patung Religius

Patung religius merupakan patung yang berfungsi untuk kegiatan keagamaan atau spiritual. Patung jenis ini seringkali menjadi media ibadah, simbol sebuah kepercayaan, atau alat untuk mencari ketenangan batin. Misalnya, patung Buddha dan patung dewa-dewi Hindu yang sering ditemukan dalam praktik keagamaan. Selain memiliki nilai keindahan, patung religius juga dianggap suci karena terhubung dengan ajaran dan ritual penganutnya.

7. Patung Interaktif (Modern)

Patung interaktif adalah patung modern yang dibuat agar pengunjung dapat berinteraksi secara langsung dengan benda tersebut. Wujud patung ini bisa berupa susunan yang bisa dipegang, dinaiki, bahkan digerakkan dengan teknologi modern. Keberadaan patung interaktif membuktikan perkembangan seni patung di era modern yang tidak hanya untuk dilihat, tetapi juga mengajak para penonton untuk berinteraksi dan merasakan keindahan secara langsung. Patung ini sering terlihat di pameran seni kontemporer atau di tempat umum dengan konsep yang interaktif.

Referensi:

Salasi, Eighteen. 2020. Seni Rupa SMP: Seni Lukis, Seni Patung, Seni Grafis, dan Pameran. Ahlimedia Press. Malang.