Desain Grafis: Pengertian, Unsur, dan Jenis-Jenis

Desain grafis merupakan seni dan praktik untuk menghasilkan visual serta konten yang menarik dengan memanfaatkan elemen grafis seperti gambar, teks, maupun warna. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada audiens dengan cara yang lebih mudah dipahami dan menarik.
 
 
Desain grafis menghadirkan sentuhan kreatif di berbagai platform, baik media cetak tradisional seperti logo, poster, dan brosur, maupun platform digital modern seperti desain web dan media sosial. Kemampuan desain grafis untuk menyampaikan pesan secara visual menjadikannya alat yang penting dalam berbagai industri dan bidang, layaknya periklanan, penerbitan, perusahaan teknologi, dan hiburan. 

A.    Pengertian Desain Grafis

Berikut ini beberapa pengertian desain grafis menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Milton Glaser, desain grafis adalah seni yang berfungsi menerjemahkan ide dan pesan kompleks yang tertuang dalam kata-kata menjadi sebuah visual yang informatif, persuasif, serta berkesan.
  • Menurut Aaris Sherin, desain grafis adalah bidang yang memadukan gambar, teks, dan warna untuk menyampaikan pesan maupun informasi dengan cara yang efektif, mudah dipahami, serta menarik bagi audiens.
  • Menurut Adrian Shaughnessy, desain grafis adalah seni visual yang berfungsi untuk menciptakan elemen-elemen visual yang mampu memengaruhi pemirsa secara emosional dan intelektual.
  • Menurut Michael Beirut, desain grafis adalah seni komunikasi visual yang memerlukan pemikiran kritis dan solusi kreatif untuk menyelesaikan masalah komunikasi secara efektif serta estetis.
  • Menurut Ellen Lupton, desain grafis adalah seni visual yang berfungsi untuk berkomunikasi dengan audiens melalui perpaduan elemen-elemen seperti tipografi, warna, dan gambar yang estetis maupun informatif.
 

B.    Unsur Desain Grafis

Berikut ini beberapa unsur dari desain grafis antara lain.
 

1.    Garis

Keberadaan garis sangatlah penting dalam penciptaan desain grafis yang menarik. Garis hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari lurus, melengkung, putus-putus, hingga variasi lainnya. Lewat unsur ini, desainer grafis mampu membangun bentuk, membagi ruang, menarik perhatian pada elemen tertentu, dan menciptakan efek visual yang dinamis. Selain itu, garis juga mampu menuntun pandangan pengamat untuk menjelajahi bagian-bagian penting dalam desain grafis.

2.    Warna

Warna merupakan elemen visual yang dominan dalam desain grafis. Di luar aspek visual, pemilihan warna yang tepat dapat menciptakan nuansa dan perasaan yang ingin disampaikan dalam desain. Penggunaan warna yang cermat mampu mengarahkan perhatian, membangun citra merek, dan membentuk persepsi yang dikehendaki. Unsur ini bukan hanya estetika, tetapi juga memiliki makna dan pengaruh psikologis yang perlu diperhatikan dalam desain, khususnya terkait target audiens.
 

3.    Tekstur

Penggunaan tekstur dalam desain grafis mampu memberikan kesan kedalaman dan realitas pada elemen visual. Ada dua jenis tekstur dalam desain yakni tekstur visual yang hanya dapat dilihat, dan tekstur taktil yang dapat dilihat maupun diraba. Penggunaan tekstur merupakan elemen penting dalam desain grafis untuk meningkatkan daya tarik visual, memperkuat pesan, dan menghasilkan desain yang lebih berkesan.
 

4.    Bentuk 2D

Bentuk Dua Dimensi (2D) berperan sebagai kerangka dasar desain grafis, mendefinisikan struktur dan tata letak elemen visual. Desainer grafis memanfaatkan bentuk 2D untuk menciptakan berbagai objek visual, mengatur keseimbangan ruang, dan mengarahkan fokus pengguna pada elemen penting. Memilih bentuk 2D yang sesuai dengan tujuan desain dapat meningkatkan kejelasan pesan dan daya tarik visual.

5.    Ruang

Dalam desain grafis, ruang terbagi menjadi dua yakni ruang positif yang diisi elemen desain dan ruang negatif yang kosong. Ruang dalam desain grafis bagaikan kanvas kosong yang dapat diolah menjadi berbagai karya visual yang komunikatif dan memikat. Dengan memahami dan menggunakan ruang secara optimal, desainer dapat menciptakan desain yang informatif, menarik, dan mudah dinavigasi.

6.    Nilai

Nilai dalam desain grafis mengacu pada tingkat kegelapan atau kecerahan suatu warna. Penerapan nilai terang dan gelap pada desain dapat menghasilkan kontras, dimensi, dan ilusi kedalaman. Penggunaan nilai yang terencana dapat membantu menonjolkan elemen penting, mengarahkan fokus visual, dan membangun suasana yang diinginkan dalam desain.

7.    Bentuk 3D

Bentuk Tiga Dimensi (3D) dalam desain grafis adalah representasi visual objek dengan dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Unsur 3D dalam desain grafis dapat membangun struktur visual dan memengaruhi interpretasi pengamat terhadap objek. Memahami bentuk 3D membantu desainer dalam merancang desain yang lebih realistis dan merepresentasikan objek dengan lebih tepat.
 

C.    Jenis-Jenis Desain Grafis

Berikut ini beberapa jenis dari desain grafis antara lain.
 

1.    Desain Logo

Desain logo adalah seni mengukir simbol yang tak lekang oleh waktu, meninggalkan jejak yang mudah diingat dan dikenali di benak khalayak. Sebuah logo yang mudah dikenali dan sarat makna mampu membangun jembatan emosional dengan audiens, membangkitkan rasa percaya serta ketertarikan.
 

2.    Desain Tipografi

Desain tipografi adalah seni merangkai huruf-huruf menjadi teks yang tidak hanya mudah dibaca, namun juga memiliki estetika yang menarik dan mampu menyampaikan makna dengan maksimal. Desain ini memadukan fungsi dan keindahan melalui pemilihan jenis huruf, pengaturan ruang, maupun penyusunan teks yang artistik untuk menghasilkan karya yang informatif serta menarik.
 

3.    Desain Web

Desain web adalah proses mewujudkan ide menjadi realitas digital. Dimulai dari konsep dan rancangan, desainer web menuangkannya ke dalam visual yang menarik dan fungsional. Tujuannya adalah menciptakan situs web yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga mudah digunakan dan memberikan pengalaman terbaik bagi para pengguna. Sebuah website yang indah tapi sulit digunakan atau lambat loadingnya akan memberikan pengalaman pengguna yang buruk. Oleh karena itu, desain web yang baik haruslah mampu menyeimbangkan aspek visual dan fungsionalitas. Pada tahap pengembangan, desain web diubah menjadi kode-kode yang dapat dipahami oleh mesin. Para pengembang web bekerja keras untuk mewujudkan website yang interaktif dan dinamis.
 

4.    Desain Iklan

Desain iklan adalah perpaduan seni dan ilmu yang penting untuk menciptakan komunikasi visual yang efektif. Dengan menggabungkan estetika dan strategi, desainer dapat menghasilkan iklan yang menarik, persuasif, dan mencapai tujuan yang diinginkan. Iklan yang dirancang dengan cermat mampu mencuri perhatian audiens. Perpaduan warna, tipografi, gambar, dan layout yang serasi serta menawan menjadi senjata rahasia untuk mencapai tujuan tersebut. Pemanfaatan elemen desain yang tepat merupakan kunci untuk menciptakan identitas merek yang kuat dan meningkatkan daya tarik iklan. Selain itu, memahami psikologi konsumen menjadi kunci dalam merancang iklan yang memikat dan efektif. Pesan yang disampaikan pun akan lebih mudah diterima dan melekat di benak target audiens.
 

5.    Desain Paket

Desain paket merupakan sebuah proses menyeluruh yang meliputi aspek fungsional, estetika, keamanan, dan daya tarik bagi konsumen. Penting bagi perancang paket dalam rangka memilih bentuk, warna, grafis, dan material yang sejalan dengan identitas produk serta target konsumen untuk mencapai tujuan pemasaran. Keberhasilan desain ini terletak pada kemampuannya untuk merepresentasikan identitas merek dan nilai produk, serta menggabungkan aspek praktis seperti kemudahan penggunaan, penyimpanan, maupun penggunaan material yang berkelanjutan. Selain itu, desain paket yang baik juga harus memperhatikan kelestarikan lingkungan dengan menggunakan bahan ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik serta material lain yang tidak ramah lingkungan.
 

6.    Desain Ilustrasi

Desain ilustrasi merupakan proses kreatif untuk menghasilkan gambar yang mengandung pesan, cerita, atau konsep tertentu, sehingga mampu menyampaikan informasi secara visual. Elemen visual seperti warna, komposisi, bentuk, dan detail-detail lainnya dikombinasikan dengan tepat untuk membangun makna serta pesan yang ingin disampaikan kepada target audiens. Agar desain ilustrasi dapat mencapai tujuannya, seorang ilustrator perlu mempertimbangkan konteks penggunaan, target audiens, dan tujuan komunikatif yang ingin dicapai. Selain itu, pemahaman tentang prinsip-prinsip desain grafis seperti keseimbangan, ritme, proporsi, dan kontras menjadi landasan penting bagi seorang ilustrator untuk menciptakan karya yang kuat serta memikat.
 
Demikian penjelasan tentang desain grafis: pengertian, unsur, dan jenis-jenis. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.
 
 
Referensi:
 
Nugroho, Yulius Widi. 2020. Khazanah Fotografi dan Desain Grafis. Penerbit Deepublish. Sleman.