Amortisasi: Pengertian, dan Cara Menghitungnya

Amortisasi merupakan pengurangan nilai suatu aset secara sistematis dan rasional selama masa manfaatnya. Aset-aset yang dapat mengalami amortisasi meliputi aset fisik seperti mesin ataupun kendaraan, dan aset tak berwujud seperti hak paten ataupun goodwill.

 
Dengan adanya amortisasi, perusahaan dapat mencatat penurunan nilai aset secara realistis sehingga laporan keuangan perusahaan akan lebih menggambarkan kondisei sebenarnya. Hal ini dapat mempermudah investor dan kreditor untuk melakukan penilaian kinerja keuangan perusahaan dengan lebih akurat.

A.    Pengertian Amortisasi

Berikut ini beberapa pengertian amortisasi menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Financial Accounting Standards Board (FASB), amortisasi adalah proses mengalokasikan biaya perolehan suatu aset secara merata selama masa manfaatnya.
  • Menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), amortisasi adalah proses pengalokasian biaya perolehan suatu aset yang memiliki umur ekonomis terbatas secara sistematis dan rasional selama periode waktu tertentu.
  • Menurut Brigham dan Houston, amortisasi adalah alokasi biaya aset tetap yang bersifat tidak berwujud selama jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang akurat mengenai penggunaan aset tersebut dalam laporan keuangan perusahaan.
  • Menurut Investopedia, amortisasi adalah pengurangan nilai aset berwujud yang terjadi seiring waktu dan lazimnya dicatat sebagai beban di laporan keuangan perusahaan. Nilai aset tersebut berkurang seiring waktu lantaran adanya pemakaian, penggunaan, dan penyusutan alamiah.
 

B.    Cara Menghitung Amortisasi

Berikut ini langkah-langkah dalam menghitung amortisasi antara lain.
 

1.    Informasi yang Diperlukan

Berikut ini beberapa informasi yang diperlukan dalam menghitung amortisasi antara lain. 
  • Nilai Awal. Nilai awal merupakan jumlah uang dihabiskan untuk memperoleh atau mengembangkan aset.
  • Nilai Residu. Nilai residu merupakan nilai perkiraan aset pada akhir umur manfaatnya. Nilai ini bisa nol ataupun nilai tertentu.
  • Umur Manfaat. Umur manfaat merupakan jumlah periode waktu di mana aset diharapkan memberikan manfaat.

2.    Menghitung Amortisasi Tahunan

Amortisasi tahuanan dapat dihitung menggunakan sejumlah metode, layaknya metode lurus, metode saldo menurun, maupun metode unit produksi. 

Rumus menghitung Amortisasi menggunakan metode lurus yakni.
 
Amortisasi Tahunan = (Nilai Manfaat – Nilai Residu) / Umur Manfaat
 
Rumus menghitung Amortisasi menggunakan metode saldo menurun yakni.
 
Amortisasi Tahunan = (2 / Umur Manfaat) x Buku Nilai Awal Tahun Sebelumnya
 
Rumus menghitung Amortisasi menggunakan metode unit produksi yakni.
 
Amortisasi Tahunan = (Produksi Aktual / Total Produksi yang Diharapkan) x (Nilai Awal – Nilai Residu)
 

3.    Menghitung Total dari Amortisasi

Perlu diketahui, amortisasi tahunan dapat digunakan untuk menghitung total amortisasi selama umur manfaat aset. Berikut ini rumusnya.
 
Amortisasi total = Amortisasi Tahunan x Jumlah Tahun atau Periode
 

4.    Nilai Buku Aset

Nilai buku aset dapat dihitung dengan mengurangi amortisasi total dari nilai awal aset.
 
Nilai buku aset = Nilai Awal – Amortisasi Total hingga Tanggal Tertentu
 
Proses amortisasi membantu perusahaan untuk mencatat penurunan nilai aset secara bertahap. Penurunan nilai aset ini kemudian tercermin dalam laporan keuangan perusahaan. Pemilihan metode amortisasi dan penerapan standar akuntansi yang berlaku merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan akurat dan dapat dipercaya.
 
Demikian penjelasan tentang amortisasi: pengertian, dan cara menghitungnya. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

Referensi:
 
Purwaji, Agus., Wibowo., Lastanti, Hexana Sri. 2023. Pengantar Akuntansi 2 – Edisi 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.