Desain Kurikulum: Pengertian, Prinsip, dan Jenis-Jenis

Desain kurikulum adalah suatu desain yang berpusat kepada pandangan berupa pengetahuan tentu saja dikonsep menurut format disiplin ilmu. Desain ini memiliki fungsi untuk mendorong kemajuan pada proses kognitif atau peningkatan kemampuan berpikir peserta didik melalui latihan dengan menggunakan pemikiran dan melangsungkan prosedur penelitian ilmiah.
 
 
Desain kurikulum menjelaskan secara detail mengenai komponen yang mesti tersedia pada masing-masing kurikulum maupun desain kurikulum yang bisa diaplikasikan untuk proses belajar mengajar. Bahasan itu sendiri menyatakan bahwa pada lingkup kurikulum terkait terdapat sejumlah komponen, diantaranya ialah sasaran kurikulum, materi pelajaran atau isi dari kurikulum tersebut, pendekatan dalam mengajar atau teknik pengajar, media mengajar dan penilaian dalam perihal mengajar serta penyempurnaan pengajaran. Komponen-komponen tersebut memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Masing-masing komponen memiliki muatan yang begitu penting bagi keberlanjutan kurikulum.

A.    Pengertian Desain Kurikulum

Berikut ini beberapa pengertian desain kurikulum menurut para ahli antara lain.
  • Menurut Tyler, desain kurikulum adalah suatu mekanisme pengonsepan, peningkatan dan pengayaan kurikulum yang memiliki tujuan untuk mencapai sasaran pendidikan yang dikehendaki. Tyler menilai bahwa desain kurikulum mesti dimulai dari melakukan penentuan sasaran pendidikan, lalu memformulasikan pengalaman belajar yang dibutuhkan dalam rangka mencapai sasaran tersebut.
  • Menurut Fred Percival dan Henry Ellington, desain kurikulum adalah peningkatan kemajuan dalam mekanisme perencanaan, validasi, penerapan, dan penilaian kurikulum.
  • Menurut Posner, desain kurikulum adalah suatu mekanisme yang dilakukan dalam rangka merancang agenda pembelajaran secara terstruktur yang mencakup penetapan isi materi, teknik pengajaran dan penilaian hasil belajar.
  • Menurut Tanner dan Tanner, desain kurikulum adalah langkah pengembangan kurikulum yang memerlukan penentuan sasaran, penyeleksian bahan ajar, penyusunan materi pelajaran, pengembangan teknik pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar.
 

B.    Prinsip Desain Kurikulum

Berikut ini beberapa prinsip desain kurikulum antara lain.

1.    Relevansi

Kurikulum mesti sesuai dengan kebutuhan peserta didik, khalayak umum, dan dunia karier. Bahan ajar mesti berhubungan dengan kebutuhan dan pengalaman peserta didik serta meningkatkan kesiapan mereka untuk tantanan di waktu yang akan datang.

2.    Keterpaduan

Kurikulum mesti memiliki pola yang terpadu dan terintegrasi. Bahan ajar mesti saling berhubungan dan mempermudah peserta didik untuk memahami jalinan antara gagasan-gagasan yang dipelajari.

3.    Fleksibilitas

Kurikulum mesti mudah beradaptasi untuk mendatangkan kemudahan bagi tenaga pendidik dalam rangka menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan peserta pendidik dan zona pembelajaran. Prinsip ini juga memungkinkan kurikulum untuk melakukan penyesuaian dengan transformasi dalam disiplin ilmu, teknologi dan kepentingan publik.

4.    Ada Sangkut Paut dengan Kehidupan Sosial

Kurikulum mesti ada kaitannya dengan kehidupan peserta didik dan masyarakat. Bahan ajar mesti sesuai dengan rutinitas harian peserta didik dan mempermudah mereka dalam memahami persoalan sosial serta lingkungan.

5.    Keterkaitan dengan Teknologi

Kurikulum mesti terdapat hubungan dengan teknologi. Selain itu, kurikulum mesti bisa memberikan pengajaran kepada peserta didik mengenai keterampilan digital yang dibutuhkan di zaman digitalisasi saat ini. Jangan lupa, bahan ajar mesti mencermati kemajuan teknologi dan perkembangan informasi.
 

6.    Penilaian yang Tidak Timpang

Kurikulum harus memiliki penilaian yang tidak timpang dan cermat terhadap hasil belajar peserta didik. Penilaian mesti mencermati keberagaman peserta didik dan memperkenankan segala bentuk inteligensi serta karakteristik peserta didik.

7.    Keterlibatan Peserta Didik

Dengan adanya kurikulum diharapkan dapat membantu peserta didik untuk melibatkan diri secara aktif dalam proses belajar mengajar dan mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan demi mewujudkan pendidikan yang berkelanjutan. 

C.    Jenis-Jenis Desain Kurikulum

Berikut ini beberapa jenis desain kurikulum antara lain.

1.    Desain Kurikulum Linier

Desain kurikulum linier merupakan desain yang sangat simpel dan seringkali diaplikasikan dalam sistem pendidikan. Pada lingkup desain ini, bahan ajar dirancang secara linier dari materi paling fundamental sampai dengan materi yang lebih rumit. Jenis desain kurikulum ini terkesan seperti daftar pokok-pokok yang akan diajarkan kepada peserta didik dari level paling bawah sampai ke level yang lebih tinggi.

2.    Desain Kurikulum Spiral

Desain kurikulum spiral merupakan desain yang memfokuskan pada pengulangan dan penguatan materi yang diberikan. Pada lingkup desain ini, bahan ajar dirancang secara spiral, artinya berbagai pokok yang diajarkan pada semester pertama akan diulang untuk diajarkan pada semester berikutnya dengan level yang lebih lanjut. Dengan langkah seperti ini, peserta didik akan senantiasa memperluas pengetahuan mereka terhadap bahan ajar yang sama, akan tetapi dengan level kesulitan yang kian meningkat.

3.    Desain Kurikulum Berdasarkan Proyek

Desain kurikulum berdasarkan pada proyek mengajarkan peserta didik dengan menggunakan proyek atau tugas yang bertujuan untuk melatih kemampuan dan keterampilan peserta didik terkait dalam menanggulangi persoalan yang sesuai dengan rutinitas harian. Pada lingkup desain ini, peserta didik diberikan suatu proyek atau tugas yang sulit. Harapan dari pemberian tugas itu ialah untuk menuntaskan tugas terkait melalui mekanisme penemuan dan mendalami.

4.    Desain Kurikulum Berdasarkan Kompetensi

Desain kurikulum berdasarkan kompetensi mengajarkan peserta didik dengan menekankan pada keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan dalam rangka mencapai sasaran pembelajaran. Pada lingkup desain ini, peserta didik diberikan keleluasaan untuk mendapatkan pemahaman dan kapabilitas yang bisa diimplementasikan dalam dunia nyata.

5.    Desain Kurikulum Berdasarkan Problem

Desain kurikulum berdasarkan problem memberikan pengajaran kepada peserta didik dengan menerapkan strategi penanggulangan masalah. Pada lingkup desain ini, peserta didik diberikan suatu persoalan yang rumit. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik menanggulangi persoalan terkait melalui langkah penemuan dan penelusuran. Dengan adanya desain kurikulum ini diharapkan dapat mempermudah peserta didik untuk belajar dengan lebih efektif melalui interaksi dengan problem yang nyata dan sesuai dengan kehidupan peserta didik yang bersangkutan. 

Demikian penjelasan desain kurikulum: pengertian, prinsip, dan jenis-jenis. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca postingan ini.

 
Referensi:
 
Sarinah. 2015. Pengantar Kurikulum. Penerbit Deepublish. Sleman.